Minggu, 19 Juni 2011

Muslim Terbaik

Diriwayatkan dari Abu Musa
r.a. : ada beberapa orang
bertanya kepada Rasulullah
SAW,”siapakah muslim yang
paling baik?” Rasulullah SAW
menjawab, “muslim yang tidak
merugikan muslim lainnya
dengan lidah maupun dengan
kedua tangannya.”

Memberi Makan adalah Bagian dari Islam

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Amr r.a. : seorang laki-laki
bertanyakepada Nabi Saw.
“apakah kebaikan dalam
Islam itu?” Nabi Saw.
Menjawab, “memberi makan
orang lain dan memberi salam
kepada orang yang kau kenal
maupun yang tidak kau
kenal.”

LARANGAN MENCERCA DAN MEMBUNUH MUSLIM

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Mas’ud : Nabi Muhammad
Saw. Pernah
bersabda,”mencerca seorang
muslim adalah fusuk dan
membunuh seorang muslim
adalah kufr”.

Keutamaan menghadiri pemakaman

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Rasulullah SAW
pernah bersabda,”orang
beriman yang menghadiri
pemakaman seorang muslim
dengan ikhlas dan berharap
memperoleh pahala Allah
SWT dan berada di sana
hingga ikut menshalatkannya
dan pemakaman diselesaikan,
ia akan pulang memperoleh
dua qirat. Masing-masing
ukurannya sebesar Gunung
Uhud. Sedangkan yang hadir
hanya sampai
menshalatkannya,
memperoleh satu qirat saja.”

Adab menemukan barang

Diriwayatkan dari Zaid bin
Khalid Al Juhani r.a. : seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi
Muhammad Saw. Tentang
mengambil luqhata (benda
yang hilang). Nabi Muhammad
Saw. Menjawab, “ambil dan
perkenalkan dengan
mengikatnya dengan tali atau
masukkan kedalam wadah,
dan buatlah pengumuman
publik tentang hal itu selama
setahun, setelah itu
pergunakanlah tetapi
serahkanlah apabila
pemiliknya datang”, kemudian
orang itu bertanya tentang
seekor unta yang hilang. Pada
saat itu wajah Nabi
Muhammad Saw. Kelihatan
marah, atau (perawi
mengatakan) wajahnya
menjadi merah dan Nabi
Muhammad Saw. Bersabda,
“kau tidak boleh
menyentuhnya bahkan pun
ketika ia minum dari tempat
air mu, dan kakinya masuk
kedalamnya, dan memakan
dedaunan dari pohon-pohon
mu, biarkanlah hingga
pemiliknya datang
mengambilnya”. Kemudian
orang tersebut bertanya
kembali tentang kambing
yang hilang. Nabi Muhammad
Saw. Menjawab,”(kambing
tersebut) untukmu, atau untuk
saudara mu (orang lain), atau
untuk serigala”

Tidak Mempertunjukkan Kesalehan Seseorang

(Diriwayatkan dari Kharijah
bin Zaid bin Tsabit ) : Ummu al
Ala’ ra., seorang perempuan
Anshar yang memberikan
baiatnya kepada Nabi
Muhammad Saw berkata
kepadaku,“orang-orang yang
berhijrah masing-masing
diserahkan kepada kami
dengan cara diundi dan kami
mendapat bagian utsman bin
mazh’un. Kami
menempatkannya di rumah
kami. Di kemudian hari ia
menderita penyakit parah.
Ketika ia meninggal dunia dan
telah dimandikan serta
dikafani, Rasulullah Saw
datang dan aku berkata,
“semoga kasih sayang Allah
terlimpah kepadamu, wahai
abu al Sa’Ib ! aku bersaksi
bahwa Allah telah
memuliakanmu”, Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“bagaimana anda tahu Allah
telah memuliakannya ?” aku
menjawab,”ya Rasulullah !
biarlah ayahku berkurban
untukmu. Kapada siapa lagi
Allah melimpahkan
kemuliaan-Nya?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,”
sesungguhnya kematian telah
menjemputnya. Demi Allah,
akupun berharap kebaikan
untuknya, tetapi demi Allah,
meskipun aku utusan Allah,
aku tidak tahu apa yang akan
dilakukan Allah terhadapku””.
Semenjak itu ia (Kharijah)
tidak pernah lagi
mempertunjukkan kesalehan
seseorang”.

Kata kata yang baik sebagai sedekah

Diriwayatkan dari Adi bin
Hatim ra. : ketika aku sedang
duduk bersama Rasulullah
Saw, dua orang laki-laki
menemui Rasulullah Saw ;
salah seorang dari mereka
mengeluhkan kemiskinan dan
yang lainnya mengeluhkan
mewabahnya perampokan.
Rasulullah Saw bersabda,
“mengenai pencurian dan
perampokan, dalam waktu
dekat akan ada sebuah kafilah
yang menuju Makkah (dari
Madinah) tanpa pengawal.
Dan mengenai kemiskinan,
hari kiamat tidak akan datang
hingga salah seorang dari
kalian berkeliling untuk
menyedekahkan kekayaannya
dan tidak akan menemukan
seorangpun yang
menerimanya. Dan salah
seorang dari kalian akan
berdiri di hadapan Allah tanpa
penghalang atau pun
penterjemah, dan Allah akan
bertanya kepadanya,
‘bukankah telah Kuberikan
kekayaan kepadamu?’ ia akan
menjawab membenarkan.lebih
jauh Allah akan bertanya
kepadanya,‘bukankah telah
Ku kirimkan seorang Rasul
kepadamu?’. Ia akan
menjawab dengan
membenarkan. Kemudian ia
akan melihat ke sebelah
kanannya dan yang ia lihat api
neraka, dan ketika ia melihat
ke arah kirinya yang ia lihat
api neraka. Maka
selamatkanlah diri kalian dari
api neraka, meskipun dengan
memberikan separuh kurma
(sebagai sedekah). Dan
seandainya kalian tidak
memilki separuh kurma pun
(sebagai sedekah) maka
bicaralah dengan kata-kata
yang menyenangkan.”

Anak perempuan sebagai perisai api neraka

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
seorang ibu bersama dua
orang anak perempuannya
menemuiku untuk meminta
(sedekah), namun ia tidak
menemukan apa pun padaku
kecuali sebuah kurma yang
kuberikan kepadanya dan ia
bagi dua untuk anak-anaknya,
sedangkan ia sendiri tidak
memakannya, setelah itu ia
pun bangun dan pergi.
Kemudian Nabi Muhammad
Saw menemuiku dan
kuberitahukan kejadian itu
kepadanya. Nabi Muhammad
Saw bersabda,“siapa pun
yang diuji dengan anak-anak
perempuannya dan ia
menyenangkan mereka
dengan kebajikan maka anak-
anak perempuannya akan
menjadi perisai mereka dari
api neraka”.

Jika Diberi Sesuatu Tanpa Meminta, Ambillah..

Diriwayatkan dari Umar bin Al
Khatthab ra. : Rasulullah Saw
memberi sesuatu kepadaku
tetapi aku berkata kepadanya,
“maukah kau memberikannya
kepada yang lebih miskin dan
lebih membutuhkan
daripadaku?”. Nabi
Muhammad Saw bersabda
kepadaku,“ambillah, jika kau
diberi sesuatu dari kekayaan
ini tanpa meminta atau loba
terhadapnya, ambillah; dan
jika tidak diberikan, jangan
bersikeras untuknya”.

Berhaji Atas Nama Orang Tua dan Larangan Saling Memandang Lawan Jenis

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Abbas ra. : Al Fadhl
(saudara lelakinya)
membonceng di belakang
Rasulullah Saw dan seorang
perempuan dari suku
Khats’am datang, Al Fadhl dan
perempuang itu saling
memandang. Nabi Muhammad
Saw memalingkan wajah Al
Fadhl kearah yang lain.
Perempuan itu berkata,“ya
Rasulullah, ibadah haji
diwajibkan Allah kepada para
hamba-Nya dan ayahku telah
tua dan lemah dan tidak dapat
duduk tegap di atas kudanya,
bolehkah aku melaksanakan
ibadah haji atas namanya?”
Nabi Muhammad Saw
menjawab,“ya, kau
diperbolehkan”. Peristiwa itu
terjadi pada Haji Wada’ (Haji
Penghabisan Nabi Saw).

Etika Berdagang dan Larangan Menjadi Perempuan Penyebab Perceraian

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
melarang menjual barang
penghuni kota atas nama
penghuni padang pasir,
demikian pula dengan najsh.
dan seseorang tidak boleh
menganjurkan kepada
pembeli yang telah mencapai
kesepakatan dengan penjual
lainnya untuk membatalkan
kesepakatan tersebut, supaya
ia beralih kepadanya dengan
membeli barang
dagangannya; demikian pula
seseorang tidak boleh
meminang seorang gadis yang
telah dipinang orang lain; dan
seorang perempuan dilarang
menjadi penyebab
diceraikannya perempuan
yang lain dengan maksud
menggantikan tempatnya.

Larangan dan adab duduk di jalanan

diriwayatkan dari Abu Sa'id Al
Khudri ra. : Nabi Muhammad
Saw pernah bersabda, "hati-
hati ! jangan duduk di
jalanan". orang-orang
berkata,"tidak ada jalan lain.
itulah tempat kami duduk dan
berbincang-bincang". Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"jika kalian duduk disitu,
berikanlah hak-hak jalan".
mereka bertanya, "apakah
hak-hak jalan itu?" Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"merendahkan pandanganmu,
tidak menyerang orang lain,
membalas salam,
memerintahkan al ma'ruf, dan
melarang al munkar",

Keutamaan Tetangga

diriwayatkan dari Abu Rafi'
ra. : budak Nabi Muhammad
Saw yang telah dimerdekakan,
bahwa ia menemui Sa'd bin
Abi Waqqash untuk membeli
darinya (dua) bilik yang
berada di rumahnya. Sa'd
berkata, "demi Allah, aku
tidak akan membayar lebih
dari empat ribu (dirham)
dengan cara mengangsur".
Abu Rafi' berkata, "aku telah
ditawar sebanyak lima ratus
dinar (untuk bilik itu) dan jika
saja aku tidak pernah
mendengar Rasulullah Saw
bersabda, "karena
kedekatannya, tetangga lebih
memiliki hak dibandingkan
orang lain" aku tidak akan
memberikan bilik itu
kepadamu untuk empat ribu
(dirham) padahal aku telah
ditawar (orang lain) lima ratus
dinar untuk kedua bilik itu".
maka ia pun menjualnya
kepada Sa'd.

Tetangga Yang Terdekat Pintunya Lebih Utama

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
aku berkata, "wahai
Rasulullah ! aku mempunyai
dua tetangga, dan aku ingin
tahu, siapa diantara mereka
yang (lebih berhak) untuk ku
beri hadiah". Nabi Muhammad
Saw menjawab, "orang yang
pintunya lebih dekat
denganmu".

Adalah Kezaliman ; Orang Kaya Yang Menangguhkan Membayar Utang

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "penangguhan
pembayaran utang oleh orang
kaya adalah kezaliman.
karenanya, apabila utangmu
dialihkan darimu kepada
orang kaya, maka kamu harus
menyetujuinya".

Pahala memberi makan dan minum makhluk hidup

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, "suatu
ketika seorang lelaki yang
melakukan perjalanan sangat
kehausan. ia turun ke sebuah
sumur, lalu minum air dari
situ. pada saat ia keluar dari
tempat itu, ia melihat seekor
anjing menjilati lumpur karena
rasa haus yang menyengat.
laki-laki itu berkata, ' (anjing)
ini sengsara karena persoalan
yang sama denganku'. lalu ia
(turun kembali ke dalam
sumur), mengisi sepatunya
dengan air, menggigitnya
dengan giginya, dan memanjat
dinding sumur, kemudian
memberinya minum dengan
air itu. Allah berterima kasih
atas perbuatan (baiknya) dan
memaafkannya".
orang-orang berkata, "ya
Rasulullah, apakah kami
diberi pahala bila melayani
hewan?"
Nabi Muhammad Saw
menjawab, "ya, melayani
keperluan mahluk hidup
memperoleh pahala".

Cara berbicara Nabi

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
Nabi Saw selalu berbicara
dengan terang dan jelas
sehingga seandainya
seseorang ingin menghitung
kata-kata yang diucapkannya,
maka ia dapat
menghitungnya.
diriwayatkan dari Aisyah ra. :
"Rasulullah Saw tidak pernah
berbicara cepat dan terburu-
buru atau samar-samar
seperti kalian".

Pedoman Agama Islam

Sumber ajaran Islam ada 2: Al
Qur’an dan Hadits.Itulah
pedoman bagi ummat Islam
agar tidak tersesat. Nabi
berkata: “Aku telah
meninggalkan pada kamu dua
hal. Kitab Allah dan sunnahku,
kamu tidakakan sesat selama
berpegang padanya. (Riwayat
Tirmidzi)

Meninggal dalam keadaan berhaji

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : ketika seseorang lelaki
tengah berada di Arafah
(beribadah Haji) bersama
Rasulullah saw, ia jatuh dari
kudanya hingga lehernya
patah. Nabi Muhammad Saw
bersabda,“basuhlah ia
dengan air dan sidr dan kafani
ia dengan dua helai kain,
janganlah diberi wewangian
ataupun ditutupi kepalanya
karena ia akan dibangkitkan
kembali di hari kiamat dengan
mengucapkan labbaik.”

Memandikan dan Membasuh Jenazah Dengan Bilangan Ganjil

Diriwayatkan dari Ummu
‘Athiyyah ra. : ketika putrinya
meninggal, Rasulullah Saw
menemui kami dan berkata,
“basuhlah ia tiga atau lima
kali atau lebih dengan air dan
sidr (daun dari pohon bidara)
jika menurut anda diperlukan
kamper atau sesuatu
simpanlah di atasnya setelah
selesai; dan apabila anda
telah selesai beritahu aku”.
Maka ketika telah selesai
(memandikan jenazah putri
Nabi Muhammad Saw) kami
memberitahu Nabi
Muhammad Saw. Dan Nabi
Muhammad Saw menyerahkan
gamis beliau dan mengatakan
kepada kami untuk
menyelubungi (jenazah
putrinya) dengan gamis itu.

Tidak Menshalatkan Orang Munafik yang Meninggal

Diriwayatkan dari Ibn Umar
ra. : ketika Abdullah bin Ubai
(pemimpin orang-orang
munafik) meninggal, anak
lelakinya menemui Nabi
Muhammad Saw dan berkata,
“ ya Rasulullah ! berikan
pakaian anda untuk
mengkafaninya, shalatlah
untuknya, dan mohon
ampunan Allah untuknya”.
Maka Rasulullah Saw
memberikan pakaiannya
kepada dia dan
berkata,”beritahu aku
(apabila pemakaman telah
siap) sehingga aku mungkin
menshalatkan jenazah nya”.
Maka ia pun memberitahu
Nabi Muhammad Saw dan
ketika Nabi Muhammad Saw
bersiap hendak menshalatkan
(jenazahnya),‘Umar
memegang tangan Nabi
Muhammad Saw dan berkata,
“bukankah Allah telah
melarang anda menshalatkan
orang-orang munafik?” Nabi
Muhammad Saw bersabda, “
aku telah diberikan pilihan
karena Allah berfirman:
Apakah kau memohon ampun
bagi mereka atau tiada
memohon ampun bagi
mereka, dan sekalipun kau
memohon tujuh puluh kali
untuk ampunan mereka, Allah
tidak akan mengampuni
mereka. (QS. At-Taubah [9]:
80)”.
Maka Nabi Muhammad Saw
mengerjakan shalat jenazah
dan pada waktu itu turunlah
wahyu Allah : dan janganlah
kau sekali-kali menshalatkan
seorang pun di antara mereka
(orang-orang munafik) yang
mati (QS. At-Taubah [9]: 84).

Apabila Kain Kafan Tidak Cukup Menutupi

Diriwayatkan dari Khabbab
ra. : kami hijrah bersama Nabi
Muhammad Saw dengan niat
karena Allah, dan
mengharapkan pahala Allah.
Sebagian orang dari kami
meninggal dan mereka tidak
mengambil pahala apapun
dari pahala mereka di dunia,
diantara mereka Mushab bin
Umair, dan sebagian dari kami
sempat mendapatkan
pahalanya di dunia ini.
Mushab bin Umair mati syahid
dalam perang Uhud dan kami
tidak menemukan apa pun
untuk mengkafaninya kecuali
burdah nya. Dan ketika kami
menutupi kepalanya, kakinya
terlihat, begitu pula
sebaliknya. Maka Nabi
Muhammad Saw
memerintahkan kami
menutupi kepalanya dan
meletakkan idzkhir (sejenis
semak belukar) untuk
menutupi kakinya.

Masa berkabung seorang perempuan

Diriwayatkan dari Ummu
Habibah ra., istri Nabi
Muhammad Saw : aku pernah
mendengar Nabi Muhammad
Saw bersabda,“seorang
perempuan yang percaya
kepada Allah dan hari
kemudian tidak diperbolehkan
berkabung lebih dari tiga hari
atas meninggalnya seseorang,
kecuali terhadap suaminya.
Apabila suaminya meninggal,
ia harus berkabung selama
empat bulan sepuluh hari”.

Orang Yang Menguburkan Sebaiknya Yang Tidak Berhubungan Badan Pada Malam Sebelumnya

Diriwayatkan dari Anas bin
Malik ra. : kami sedang
berada (pada acara
pemakaman) salah seorang
putri Nabi Muhammad Saw.
Beliau duduk di samping
makam putrinya. Aku melihat
matanya berkaca-kaca. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“adakah salah seorang dari
kalian yang tadi malam tidak
berhubungan badan dengan
istrinya?” Abu Thalhah
menunjuk dirinya. Dan Nabi
Muhammad Saw menyuruh ia
(Abu Thalhah) masuk ke
dalam lubang kubur
(membantu menguburkan
jenazah putrinya). Maka ia
pun masuk ke dalamnya.

Perihal menangisi orang yang meninggal

Diriwayatkan dari Umar ra. :
Rasulullah Saw bersabda,
“orang yang telah meninggal
diazab karena tangisan
kerabatnya”. Hal ini sampai
kepada Aisyah setelah Umar
meninggal, Aisyah berkata,
“semoga Allah melimpahkan
rahmat-Nya kepada Umar.
Demi Allah, Rasulullah Saw
tidak mengatakan bahwa
orang yang beriman diazab
karena tangisan (disertai
ratapan) kaum kerabatnya”.
Tetapi Nabi Muhammad Saw
bersabda,“Allah akan
menambahkan azab kepada
orang yang tidak beriman
(kafir) karena tangisan
(disertai ratapan)
kerabatnya.” Lebih jauh
Aisyah menambahkan, “Al-
Quran telah cukup untukmu
(menjelaskan masalah ini)
sebagaimana firman Allah:
dan orang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain
(QS Al Fathir [35] : 18) dan (QS
Al An’am [6] : 164).
Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
suatu ketika Rasulullah Saw
lewat (di depan kuburan)
seorang perempuan yahudi
yang sedang ditangisi
kerabatnya. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “mereka
menangis (dengan suara
keras) di atasnya, sedangkan
ia diazab di dalam kuburnya”.

Berdusta tentang Nabi

Diriwayatkan dari Al Mughirah
ra. : aku pernah mendengar
Nabi Muhammad Saw
bersabda,“ berdusta tentang
aku tidaklah seperti berdusta
tentang orang lain. Siapapun
yang dengan sengaja berdusta
tentang aku, maka tempat
tinggalnya kelak adalah
neraka”. Al Mughirah
menambahkan bahwa ia pun
pernah mendengar Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“orang mati yang diratapi,
diazab karena ratapan itu”.

Meratapi jenazah secara berlebihan

Diriwayatkan dari Abdullah
ra. : Nabi Muhammad Saw
pernah bersabda,“ia yang
menampari pipinya, menangisi
pakaiannya dan memanggil-
manggilnya atau mengikuti
cara dan tradisi jahiliyah,
bukanlah dari kami”

Larangan menangisi jenazah secara berlebihan

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
dari celah sebuah pintu aku
melihat Nabi Muhammad Saw
duduk dan tampak sedih
ketika memperoleh kabar
perihal kematian Ibn Haritsah,
Ja’far, dan Ibn Rawahah.
Seorang lelaki menemui Nabi
Muhammad Saw dan bercerita
tentang kaum perempuan dari
keluarga Ja’far yang
menangisi Ja’far. Nabi
Muhammad Saw menyuruhnya
untuk melarang mereka.
Kemudian ia kembali
menemui Nabi Muhammad
Saw dan mengabarkan bahwa
mereka tidak mau
mendengarkannya. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“larang mereka”. Kemudian
datang lagi untuk ketiga
kalinya dan berkata,“ya
Rasulullah! Demi Allah,
mereka tidak mendengarkan
kita semua.”
(Aisyah) menambahkan bahwa
Rasulullah Saw menyuruhnya
untuk kembali dan
memasukkan debu ke dalam
mulut mereka.

Keutamaan sabar dalam menghadapi kematian anak

Diriwayatkan dari Anas (bin
Malik) ra. : salah seorang
anak Abu Thalhah sakit dan
meninggal dunia. Pada saat itu
Abu Thalhah sedang tidak
berada di rumahnya. Ketika
istrinya melihat anaknya telah
meninggal, ia mengurusnya
(memandikan dan
mengkafaninya) dan
membaringkannya di sebuah
tempat di rumahnya. Ketika
Abu Thalhah tiba, ia bertanya,
“bagaimana si buyung?”
istrinya menjawab, “ia telah
tenang dan aku berharap ia
menemukan kedamaian”.
(Abu Thalhah) melewatkan
malam itu dan pagi harinya ia
pun mandi. Ketika ia bersiap
untuk pergi, istrinya
memberitahu dia bahwa
anaknya telah meninggal. Abu
Thalhah shalat subuh bersama
Rasulullah Saw dan
memberitahu apa yang terjadi
pada mereka berdua.
Rasulullah Saw bersabda,
“semoga Allah memberi
barakah pada malam kalian
berdua”. (Sufyan berkata)
bahwa seorang lelaki dari
suku Anshar berkata,
“mereka (Abu Thalhah dan
istrinya) dikaruniai sembilan
anak laki-laki dan semuanya
hafal Al Quran”.

Membolehkan Menangis dan Melarang Meratap

Diriayatkan dari Abdullah bin
Umar ra. : Sa’d bin Ubadah
sakit dan Rasulullah Saw
bersama dengan
Abdurrahman bin Auf, Sa’d bin
Abi Waqqash, dan Abdullah
bin Mas’ud mengunjunginya
untuk bertanya perihal sakit
yang dideritanya.
Ketika Nabi Muhammad Saw
bertemu dengannya, ia tengah
dikelilingi anggota
keluarganya. Nabi Muhammad
Saw bertanya, “apakah ia
telah meninggal?” mereka
berkata, “belum, wahai
Rasulullah”. Nabi Muhammad
Saw menangis dan ketika
orang-orang melihat Nabi
Muhammad Saw menangis,
mereka semua menangis.
Nabi Muhammad Saw
bersabda,“maukah kau
mendengarkan? Allah tidaklah
menghukum karena air mata
yang berlinang begitu pula
hati yang berduka. Allah
menghukum karena‘ini’ atau
karena melimpahkan rahmat-
Nya”. Nabi Muhammad Saw
menunjuk lidahnya dan
menambahkan,“orang yang
meninggal diazab karena
ratapan kerabatnya
terhadapnya”.

Berdiri ketika melihat iringan jenazah

Diriwayatkan dari Amir bin
Rabiah ra. : Nabi Muhammad
Saw pernah bersabda,“jika
salah seorang dari kalian
melihat jenazah (diusung
dalam perjalanan ke
pemakaman) dan tidak ikut
mengantar, maka ia harus
berdiri hingga ia
meninggalkannya, atau
berada di belakangnya, atau
hingga keranda itu diturunkan
di hadapannya”.
Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah ra. : Jenazah ( yang
diusung menuju pemakaman)
lewat dihadapan kami. Nabi
Muhammad Saw berdiri. Kami
berkata,“ya Rasulullah, ini
jenazah orang yahudi”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“kapanpun kalian melihat
jenazah (yang diusung ke
pemakaman), berdirilah”.
(Diriwayatkan dari Sa’id al
Maqburi bahwa ayahnya
berkata : ketika kami
mengikuti acara pemakaman).
Abu Hurairah ra.
Menggenggam tangan
Marwan dan mereka duduk di
depan keranda yang telah
diletakkan. Kemudian Abu
Sa’id datang dan
menggenggam tangan
Marwan seraya berkata,
“Bangunlah. Demi Allah, tiada
keraguan orang ini (Abu
Hurairah) tahu bahwa Nabi
Muhammad Saw melarang
kami melakukannya”. Abu
Hurairah berkata, “yang ia
(Abu Sa’id) katakan benar”.

Perkataan jenazah yang akan diusung

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri r.a. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“ketika
jenazah telah siap dan para
pria mengusungnya di atas
bahunya, jenazah orang saleh
akan berkata,‘cepatlah’.
Tetapi jenazah orang yang
tidak saleh akan berkata,
‘duhai ! kemana kalian akan
membawaku?’. Suaranya
terdengar oleh semua alam,
kecuali manusia. Dan apabila
manusia (dapat
mendengarnya) ia akan jatuh
pingsan”.

Bersegera membawa jenazah

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda,“bersegeralah
dengan jenazah karena
apabila ia seorang yang saleh,
kau membawanya ke sesuatu
yang baik. Dan apabila
sebaliknya (bukan seorang
yang saleh), kau meletakkan
keburukan di atas lehermu.”

Keutamaan mengantar jenazah

(Diriwayatkan dari Nafi’) : Ibn
Umar ra. Diberitahu bahwa
Abu Hurairah berkata,
“siapapun yang mengantar
jenazah (ke tempat
pemakaman) akan
memperoleh pahala sebuah
qirath”. Ibn Umar berkata,
“Abu Hurairah membicarakan
pahala yang sangat besar”.
Aisyah menyokong hadits Abu
Hurairah dan berkata,“aku
pernah mendengar Rasulullah
Saw mengatakan hal itu”. Ibn
Umar berkata, “kami
kehilangan qirath yang sangat
besar”.

Sabtu, 18 Juni 2011

Jenazah yang mati syahid

Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah ra. : bahwa Nabi
Muhammad Saw
mengumpulkan setiap dua
orang yang mati syahid dalam
perang Uhud di dalam
selembar kain, kemudian
bertanya,“siapa di antara
mereka yang lebih
mengetahui tentang Al
Quran?” ketika salah seorang
dari mereka ditunjukkan, Nabi
Muhammad Saw memasukkan
orang itu terlebih dahulu ke
dalam kubur dan berkata,
“aku akan bersaksi untuk
mereka di hari kiamat”. Nabi
Muhammad Saw
memerintahkan untuk
mengubur mereka tanpa
membersihkan darah mereka
lebih dahulu dan Nabi
Muhammad Saw tidak
memandikan maupun
menshalatkan mereka.

Larangan Bunuh diri

diriwayatkan dari Tsabit bin Al
Dhahhak ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "siapa pun yang
secara sengaja bersumpah
palsu bahwa agamanya
bukanlah Islam, maka ia
adalah sebagaimana yang ia
katakan. dan siapapun yang
membunuh dirinya sendiri
dengan sepotong besi, di
neraka ia akan diazab dengan
benda yang sama".
diriwayatkan dari Jundab ra. :
Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda, "seorang lelaki
terluka dan bunuh diri, maka
Allah berkata, "Hamba-Ku
mendahului-Ku dengan
membunuh dirinya sendiri
maka Aku haramkan surga
untuknya"".
diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "ia yang bunuh diri
dengan mencekik dirinya
sendiri, di neraka ia akan
terus menerus mencekik
dirinya sendiri dan ia yang
bunuh diri dengan menikam
dirinya sendiri, di neraka ia
akan terus menerus menikam
dirinya sendiri".

Ucapan terhadap jenazah adalah kesaksian

Diriwayatkan dari Anas (bin
malik) : (iringan orang yang
mengantar) jenazah lewat dan
orang-orang memujinya. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“ucapan itu telah menguatkan
(wajabat) dia”. Kemudian
(iringan orang yang
mengantar) jenazah lainnya
lewat dan orang-orang
memburukkannya. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“ucapan itu telah menguatkan
(wajabat) dia”. Umar bin Al
Khattab ra. Bertanya kepada
Rasulullah Saw,“apa maksud
anda menguatkan (wajabat)
dia?”. Nabi Muhammad Saw
bersabda, “kamu telah
memuji orang ini maka surga
ditegaskan untuknya; dan
kamu memburukkan yang
lainnya, maka neraka telah
ditegaskan untuknya. Kamu
semua adalah saksi Allah di
muka bumi”.
Diriwayatkan dari Umar ra. :
Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda,“apabila ada empat
orang bersaksi terhadap
kebaikan (kesalehan) seorang
muslim, maka Allah akan
menganugerahkan surga”,
kami bertanya,”bagaimana
jika tiga orang?” Nabi
Muhammad Saw menjawab,
“bahkan tiga orang”.
Kemudian kami bertanya,
“bagaimana jika dua orang”.
Nabi Muhammad Saw
menjawab,“bahkan dua
orang”. Kami tidak bertanya
bagaimana jika satu orang
yang bersaksi.

Perkataan yg teguh di Alam kubur

Diriwayatkan dari Al Bara’ bi
Azib ra. : Nabi Muhammad
Saw pernah bersabda,“ketika
orang yang beriman
didudukkan di dalam
kuburnya, para malaikat pun
menemuinya dan ia bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah
Rasul Allah”. Hal itu sesuai
dengan firman Allah: Allah
menguatkan orang-orang yang
beriman dengan perkataan
yang teguh…(QS Ibrahim
[14]:27)

Orang Non Muslim Diazab Sejak Di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Abu Ayyub
ra. : suatu ketika Rasulullah
Saw keluar setelah matahari
terbenam dan mendengar
sebuah suara (yang
mengerikan) dan berkata,
“orang-orang yahudi sedang
diazab di kuburan mereka”.

Diperlihatkan Surga atau Neraka Ketika Di Alam Kubur

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“ketika
salah seorang dari kalian
meninggal, akan diperlihatkan
kepadanya tempatnya pada
pagi dan dan sore hari.
Apabila ia termasuk salah
seorang penghuni surga, akan
diperlihatkan surga
kepadanya. Dan apabila ia
termasuk penghuni neraka,
akan diperlihatkan neraka
kepadanya. Kemudian
dikatakan kepadanya,“inilah
tempatmu kelak ketika Allah
menghidupkanmu kembali di
hari kiamat””.

Hukum menikah dengan Non-Muslim

Di antara masalah yang
membuat miris hati kaum
muslimin yang konsisten
dengan ajaran Islam,
banyaknya orang yang
menikah dengan pasangan
yang berbeda aqidah tanpa
mengindahkan larangan dan
aturan agama. Oleh sebab itu,
masalah tersebut perlu
dibahas dengan merujuk
kepada Firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan
sabda Rasul-Nya Shallallaahu
alaihi wa Sallam dengan
penjelasan para ulama.
Muslimah Menikah dengan
Laki-Laki Non Muslim.
Tidak ada seorang ulama pun
yang membolehkan wanita
muslimah menikah dengan
laki-laki non muslim, bahkan
ijma’ ulama menyatakan
haramnya wanita muslimah
menikah dengan laki-laki non
muslim, baik dari kalangan
musyrikin (Budha, Hindu,
Majusi, Shinto, Konghucu,
Penyembah kuburan dan lain-
lain) ataupun dari kalangan
orang-orang murtad dan Ahlul
Kitab (Yahudi dan Nashrani).1
Hal ini berdasarkan firman
Allah
“Hai orang-orang yang
beriman, apabila datang
berhijrah kepadamu
perempuan-perempuan yang
beriman, maka hendaklah
kamu uji (keimanan) mereka.
Allah lebih mengetahui
tentang keimanan mereka,
maka jika kamu telah
mengetahui bahwa mereka
(benar-benar) beriman maka
janganlah kamu kemba-likan
mereka kepada (suami-suami
mereka) orang-orang kafir,
mereka tiada halal bagi
orang-orang kafir itu dan
orang-orang kafir itu tiada
halal pula bagi mereka.” (Al
Mumtahanah: 10)
Di dalam ayat ini, sangat jelas
sekali Allah Subhanahu wa
Ta'ala menjelaskan bahwa
wanita muslimah itu tidak
halal bagi orang kafir. Dan di
antara hikmah pengharaman
ini adalah bahwa Islam itu
tinggi dan tidak ada yang lebih
tinggidarinya.2 Dan
sesungguhnya laki-laki itu
memilki hak qawamah
(pengendalian) atas istrinya
dan si istri itu wajib
mentaatinya di dalam perintah
yangma’ruf. Hal ini berarti
mengandung makna perwalian
dankekuasaan atas wanita,
sedangkan Allah Subhanahu
wa Ta'ala tidak menjadikan
kekuasaan bagi orang kafir
terhadap orang muslim atau
muslimah.3 Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman,
“Dan Allah sekali-kali tidak
akan memberi jalan kepada
orang-orang kafir atas orang-
orang mu’min.” (An Nisaa:
141).
Kemudian suami yang kafir itu
tidak mengakui akan agama
wanita muslimah, bahkan dia
itu mendustakan Kitabnya,
mengingkari Rasulnya dan
tidak mungkin rumah tangga
bisa damai dan kehidupan bisa
terus berlangsung bila disertai
perbedaan yang sangat
mendasar ini.4
Dan di antara dalil yang
mengharamkan pernikahan ini
adalah firman-Nya Subhanahu
wa Ta'ala ,
“Dan jangalah kamu
menikahkan orang-orang
musyrik (dengan wanita-
wanita mu’min) sebelum
mereka beriman.” (Al
Baqarah: 221).
Di dalam ayat ini, Allah
Subhanahu wa Ta'ala
melarang para wali (ayah,
kakek, saudara, paman dan
orang-orang yang memiliki
hak perwalian atas wanita)
menikahkan wanita yang
menjadi tanggung jawabnya
dengan orang musyrik. Yang
dimaksud musyrik di sini
adalah semua orang yang
tidak beragama Islam,
mencakup penyembah
berhala, Majusi, Yahudi,
Nashrani dan orang yang
murtad dari Islam.5
Ibnu Katsir Asy Syafi’iy
rahimahullah berkata,
“Janganlah menikahkan
wanita-wanita muslimat
dengan orang-orang
musyrik.”6
Al Imam Al Qurthubiy
rahimahullah berkata,
“Janganlah menikahkan
wanita muslimah dengan
orang musyrik. Dan Umat ini
telah berijma’ bahwa laki-laki
musyrik itu tidak boleh
menggauli wanita mu’minah,
bagaimanapun bentuknya,
karena perbuatan itu
merupakan penghinaan
terhadap Islam.”7
Ibnu Abdil Barr rahimahullah
berkata, (Ulama ijma’) bahwa
muslimah tidak halal menjadi
istri orang kafir.8
Syaikh Abu Bakar Al Jaza’iriy
hafidhahullah berkata, “Tidak
halal bagi muslimah menikah
dengan orang kafir secara
mutlaq, baik Ahlul Kitab
ataupun bukan.”9
Syaikh Shalih Al Fauzan
hafidhahullah berkata, “Laki-
laki kafir tidak halal menikahi
wanita muslimah,10
berdasarkan firman-Nya
Subhanahu wa Ta'ala, “Dan
jangalah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mu’min)
sebelum mereka
beriman.” (Al Baqarah: 221).
Jelaslah bahwa pernikahan
antara muslimah dengan laki-
laki non muslim itu adalah
haram, tidak sah dan bathil.
Pernikahan Laki-Laki Muslim
dengan Wanita Non Islam.
Sebagaimana wanita muslimah
haramdinikahi oleh laki-laki
non muslim, begitu juga laki-
laki muslim haram menikah
dengan wanita non Islam,
berdasarkan Firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,
“Dan janganlah kamu nikahi
wanita-wanita musyrik
sebelum mereka
beriman.” (Al Baqarah: 221).
Ayat ini secara umum
menerangkan keharaman laki-
lakimuslim menikah dengan
wanita musyrik (kafir),
meskipun ada ayat yang
mengecualikan darinya, yakni
untuk wanita ahlu kitab, yang
akan kita bahas nanti. Tidak
boleh seorang muslim
menikahi wanita Budha,
Hindu, Konghucu, Shinto,
wanita yang murtad dari
Islam. Dan jika seorang laki-
laki kafir masuk Islam
sedangkan istrinya tidak atau
bila si istri murtad dari Islam,
maka dia harus
melepaskannya, berdasar-kan
firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala
“Dan janganlah kamu tetap
berpegang pada tali
(perkawinan) dengan wanita-
wanita kafir.” (Al
Mumtahanah: 10).
Di dalam hal ini, sama saja
baik wanita itu murtad masuk
agama Ahlul Kitab (Yahudi
dan Nashrani) atau agama
lainnya atau tidak masuk
agama mana-mana atau dia
itu tidak shalat, tetap
pernikahannya lepas, karena
Islam tidak mengakui
statusnya saat masuk agama
barunya, berbeda kalau
memang dia dari awalnya
termasuk Ahlul Kitab, maka
hal ini memiliki hukum
tersendiri.
Namun dari keharaman
menikahi wanita kafir ini
dikecualikan terhadap wanita
dari kalangan Ahlul Kitab
(Yahudi dan Nashrani) yang
memang sejak awal dia
memeluk agama ini, bukan
karena murtad, ini adalah
pendapat Jumhur Ulama,11
yang didasarkan pada Firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala ,
“Dan (dihalalkan bagi kalian
meni-kahi) wanita-wanita yang
menjaga kehor-matan di
antara orang-orang yang
diberi Al Kitab sebelum
kalian.” (Al Maidah: 5)
Namun demikian, para ulama
meng-anggap makruh12
pernikahan muslim dengan
wanita Ahlul Kitab. Umar Ibnu
Al Khaththab Radhiallaahu
anhu pernah memerintahkan
Hudzaifah agar melepas
istrinya yang beragama
Yahudi, beliau berkata, “Saya
tidak mengklaim itu haram,
namun saya khawatir kalian
mendapatkan wanita-wanita
pezina dari mereka.”1314
Ibnu Umar Radhiallaahu anhu
berpendapat, haram
hukumnya menikahi wanita
Ahlul Kitab. Beliau berkata
saat ditanya tentang laki-laki
muslim menikahi wanita
Yahudi atau Nashrani, “Allah
Subhanahu wa Ta'ala
mengharamkan menikahi
wanita-wanita musyrik atas
kaum muslimin dan saya tidak
mengetahui sesuatu dari syirik
yang lebih dahsyat dari
perkataan wanita, bahwa
Tuhannya adalah Isa, atau
hamba dari hamba Allah
Subhanahu wa Ta'ala.”15
Namun sebenarnya ada
perbedaan antara syiriknya
orang-orang musyrik dengan
syiriknya Ahlul Kitab, yaitu
kemusy-rikan di dalam
keyakinan orang musyrik
adalah asli (pokok) ajaran
mereka, sedangkan syirik
pada Ahlul Kitab adalah bid’ah
di dalam agama mereka, ini
sebagaimana yang dijelaskan
oleh Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah t.16
Dan perlu diingat bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala hanya
membolehkan menikahi
wanita Ahlul Kitab, jika wanita
itu wanita yang selalu
menjaga kehormatannya,
selain mereka, Allah
Subhanahu wa Ta'ala
mengharamkannya.
Selanjutnyakita patut
bertanya, “Adakah wanita
ahlul kitab yang mampu
menjaga kehormatannya?”
Realitas menunjuk-kan,
wanita-wanita muslim pun
banyak yang tak sanggup
menjaga kehormatan diri
mereka, yang di antaranya
disebabkan oleh profokasi
wanita ahlul kitab. Yang
terpengaruh sudah begitu
parah keadaannya, bagaimana
lagiyang mempengaruhi
(yang merupakan sumber
kehinaan diri). Untuk itu,
setiap muslim dituntut agar
bersikap selektif dan waspada
demi menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan, apalagi
dalam hal yang menyangkut
keselamatan akidah dan masa
depan Islam dan kaum
muslimin. Wallahu a’lam. (Abu
Sulaiman)
Endnote:
1. Fiqhus Sunnah: 2/181,
Rawai’ul Bayan 1/289.
2. Rawai’ul Bayan 1/289.
3. Fiqhus Sunnah: 2/181
4. Fiqhus Sunnah: 2/181
5. Rawai’ul Bayan 1/289.
6. Tafsir Al Quranil Adhim
1/348.
7.Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an
3/67, lihat pula Fathul Qadir
Karya Asy Syaukani 1/284,
Fathul Bayan Fi Maqaslidil
Qur’an karya Shiddiq Hasan
Khan 1/446.
8.Al Ijma Karya Ibnu Abdil
Barr: 250.
9. Minhajul Muslim: 563.
10.Al Mulakhkhash Al Fiqhiy
2/272.
11.Al Mulakhkhash Al Fiqhiy
2/272, Fiqhus Sunnah 2/179,
Tafsir Ibni Katsir 1/347, Al Jami
Li Ahkamil Qur’an 3/63-65, Asy
Syarhul Kabir Karya Ar Rafiiy
8/67-73, Rawai’ul Bayan 1/287.
12. Ini dikarenakan
kekhawatiran akan pengaruh
isteri terhadap suaminya juga
akan anak-anaknya.
13.Isnadnya shahih, lihat
Tafsir Ibnu Katsir 1/347.
14.Dan memang untuk zaman
sekarang sangat sulit mencari
wanita yang mampu menjaga
kehormatan dari kalangan
Yahudi dan Nashrani.
15.Tafsir Ibnu Katsir ibid, Al
Jami Li Ahkamil Qur’an ibid,
Rawai’ul Bayan ibid.
16. Al Fatawa Al Kubraa
3/116-117.

Senin, 30 Mei 2011

Anjuran menyayangi orang lain


hadits-haditsrasul.blogspot.com

Membaca Al Fatihah adalah Sunnah Dalam Shalat Jenazah

(diriwayatkan dari Thalhah bin
Abdullah bin Auf : aku shalat
jenazah di belakang) Ibn
Abbas ra. (dan ia) membaca
Surah Al Fatihah dan berkata,
“kau harus tahu bahwa hal itu
(membaca surat Al Fatihah) di
dalam shalat jenazah adalah
sunnah”.

Ganjaran membaca shalawat


maaf gambar hanya sebagai pencerah blog hadits-haditsrasul.blogspot.com ini wassalam...

Kehidupan sebenarnya


maaf gambar hanya sebagai pencerah blog hadits-haditsrasul.blogspot.com ini wassalam...

Kesucian air


maaf gambar hanya sebagai pencerah blog hadits-haditsrasul.blogspot.com ini wassalam...

Menyukai keindahan


maaf gambar hanya pencerah suasana blog hadits-haditsrasul.blogspot.com ini...wassalam

Mencari ilmu


hadits-haditsrasul.blogspot.com

Minggu, 29 Mei 2011

larangan mencaci orang yang sudah meninggal

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
Rasulullah Saw pernah
bersabda,“jangan mencerca
orang-orang yang sudah
meninggal, karena
sesungguhnya mereka telah
mencapai tempat tujuan
mereka”.

Riba dalam jual-beli

diriwayatkan dari Abu Sa'id
ra. : kami diberi kurma
campuran (dari rampasan
perang) dan menjualnya
(dengan cara barter) dua
sha' (kurma itu) dengan satu
sha' (kurma yang bagus). Nabi
Muhammad Saw bersabda
(kepada kami), "tidak
diperbolehkan (tukar menukar
barang) dua sha' dengan satu
sha', demikian pula dua
dirham dengan satu
dirham" (sebab cara
penukaran yang demikian
adalah riba)

Pekerjaan dan jual-beli yang dilarang

diriwayatkan dari ('Aun bin)
Abu Juhayfah ra. : Ayahku
membeli seorang budak yang
melakukan pekerjaan
hajjamah (menarik darah
keluar dari tubuh untuk
pengobatan). ayahku
mengambil alat-alatnya (dan
merusaknya). (aku bertanya
kepada ayahku kenapa
berbuat seperti itu). ia
menjawab, "Nabi Muhammad
Saw melarang
memperdagangkan seekor
anjing atau darah, dan juga
melarang pekerjaan menato
atau ditato, dan pemakan riba
dan orang yang memberikan
riba, dan melaknat para
pembuat gambar".

Larangan Bersumpah Dalam Menjual Barang Dagang

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : aku pernah
mendengar Rasulullah Saw
bersabda, "bersumpah (yang
dilakukan penjual) mungkin
meyakinkan pembeli bahwa
barang (yang ditawarkan
kepadanya adalah barang)
bagus tetapi akan
melenyapkan berkah Allah"

Usaha pengobatan alternatif bekam

diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : suatu ketika Nabi
Muhammad Saw berbekam
(sebagai upaya pengobatan)
dan membayar orang yang
melakukannya. seandainya hal
itu haram tentu Rasulullah
Saw tidak akan membayarnya.

Larangan Menjual Barang Dagang Di Tempat Membelinya

(diriwayatkan dari Nafi') : Ibn
Umar ra. menceritakan
kepada kami bahwa pada
masa hidup Rasulullah Saw
orang-orang biasa membeli
makanan dari para kafilah.
Nabi Muhammad Saw
melarang mereka untuk
menjualnya di tempat mereka
membelinya (tetapi mereka
harus menunggu) hingga
mereka membawanya ke
pasar tempat bahan-bahan
makanan dijual. Ibn umar lalu
berkata, "Nabi Muhammad
Saw melarang menjual bahan
makanan sebelum diterima
oleh pembelinya".
diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : "Nabi Muhammad Saw
melarang menjual bahan
makanan sebelum ditimbang
lebih dahulu dan dialihkan
kepemilikannya kepada orang
lain". aku bertanya kepada
Ibn Abbas ra., "apa
sebabnya?". Ibn Abbas
menjawab, "hal itu serupa
dengan menjual uang dengan
uang, karena bahan makanan
belum diambil alih oleh
pembeli pertamanya yang
menjualnya saat itu juga".

Etika Berdagang dan Larangan Menjadi Perempuan Penyebab Perceraian

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
melarang menjual barang
penghuni kota atas nama
penghuni padang pasir,
demikian pula dengan najsh.
dan seseorang tidak boleh
menganjurkan kepada
pembeli yang telah mencapai
kesepakatan dengan penjual
lainnya untuk membatalkan
kesepakatan tersebut, supaya
ia beralih kepadanya dengan
membeli barang
dagangannya; demikian pula
seseorang tidak boleh
meminang seorang gadis yang
telah dipinang orang lain; dan
seorang perempuan dilarang
menjadi penyebab
diceraikannya perempuan
yang lain dengan maksud
menggantikan tempatnya.

Tentang Penukaran Uang (Money Changer)

diriwayatkan dari Abu Bakrah
ra. : Rasulullah Saw pernah
bersabda, "jangan jual emas
dengan emas kecuali dengan
(berat) timbangan yang sama,
demikian pula perak dengan
perak kecuali dengan
timbangan yang sama, tetapi
kamu dapat menjual emas
dengan perak atau perak
dengan emas sebagaimana
yang kamu kehendaki"

Usaha penjualan buah-buahan

Diriwayatkan dari Jabir ra. :
Nabi Muhammad Saw
melarang menjual buah-
buahan kecuali telah matang,
dan tidak satupun dari buah-
buahan itu harus dijual kecuali
dengan dinar atau dirham
(uang), kecuali untuk pohon-
pohon 'araya (kurma yang
akan dijual dengan kurma).
Diriwayatkan dari Jabir ra. :
Nabi Muhammad Saw
melarang menjual buah
hingga buah tersebut
berwarna merah atau kuning
dan siap untuk dimakan.

Nasihat untuk pelukis

diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : seorang lelaki datang
dan berkata, "wahai Ibn
Abbas! aku seorang manusia.
penghasilanku adalah dari
keahlianku membuat lukisan-
lukisan ini". Ibn Abbas
berkata, "aku hanya akan
mengatakan kepadamu apa
yang kudengar dari Rasulullah
Saw, yaitu 'siapa pun yang
membuat gambar-gambar
akan diazab Allah hingga ia
memasukkan nyawa pada
gambar-gambar itu, dan ia
tidak akan pernah bisa
melakukannya'". mendengara
hal ini wajah orang itu
berubah pucat. Ibn Abbas
berkata, "aku iba melihatmu.
apabila kamu tetap bersikeras
membuat gambar-gambar,
aku nasihatkan buatlah
lukisan pohon atau objek
lukisan yang tidak memiliki
nyawa".

Nasihat untuk pelukis

diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : seorang lelaki datang
dan berkata, "wahai Ibn
Abbas! aku seorang manusia.
penghasilanku adalah dari
keahlianku membuat lukisan-
lukisan ini". Ibn Abbas
berkata, "aku hanya akan
mengatakan kepadamu apa
yang kudengar dari Rasulullah
Saw, yaitu 'siapa pun yang
membuat gambar-gambar
akan diazab Allah hingga ia
memasukkan nyawa pada
gambar-gambar itu, dan ia
tidak akan pernah bisa
melakukannya'". mendengara
hal ini wajah orang itu
berubah pucat. Ibn Abbas
berkata, "aku iba melihatmu.
apabila kamu tetap bersikeras
membuat gambar-gambar,
aku nasihatkan buatlah
lukisan pohon atau objek
lukisan yang tidak memiliki
nyawa".

musuh Allah swt di hari kiamat

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "Allah berfirman,
'tiga golongan akan menjadi
lawan Ku pada hari kiamat,
yaitu :
1. orang yang bersumpah
dengan nama-Ku, tetapi
mengkhianati sumpahnya
2. orang yang menjual
manusia merdeka, dan
memakan hasil penjualannya.
3. orang yang
memperkerjakan seseorang
dan pekerjaan yang diberikan
telah dikerjakan olehnya
sepenuhnya, tetapi upahnya
tidak dibayar.

Perniagaan yang dilarang

diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah : pada tahun
penaklukan Makkah, aku
mendengar Rasulullah Saw
bersabda, "Allah dan Rasul-
Nya mengharamkan
perniagaan minum-minuman
beralkohol, bangkai binatang,
babi, dan berhala". orang-
orang bertanya, "wahai
Rasulullah! bagaimana dengan
lemak binatang (yang sudah
mati), karena benda itu
digunakan untuk mengilapkan
(melumasi) perahu dan kulit;
dan orang-orang juga
menggunakannya untuk
lampu?". Lebih Jauh Rasulullah
Saw bersabda, "semoga Allah
melaknat orang-orang Yahudi,
karena Allah telah
mengharamkan lemak
binatang bagi mereka,
kemudian mereka melarutkan
(mencairkan) lemak dan
menjualnya, lalu memakan
uang hasil penjualannya".

Upah Mengawinkan Hewan Tak Boleh Diambil

diriwayatkan dari Ibn Umar
ra. : Nabi Muhammad Saw
melarang seseorang
mengambil upah dari
mengawinkan hewan.

Adalah Kezaliman ; Orang Kaya Yang Menangguhkan Membayar Utang

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "penangguhan
pembayaran utang oleh orang
kaya adalah kezaliman.
karenanya, apabila utangmu
dialihkan darimu kepada
orang kaya, maka kamu harus
menyetujuinya".

Kerjasama bagi hasil

diriwayatkan darinya (Abu
Hurairah) ra. : kaum Anshar
berkata kepada Nabi
Muhammad Saw, "bagikanlah
pohon-pohon kurma milik
kami kepada saudara-saudara
kami (kaum Muhajirin)".
Nabi Muhammad Saw
menjawab, "tidak".
Kaum Anshar berkata (kepada
Kaum Muhajirin), "uruslah
pohon-pohon kami dan bagilah
hasilnya dengan kami".
Kaum Muhajirin berkata,
"sami'na wa atha'na" (kami
dengar dan kami taat).
diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : bahwa Nabi Muhammad
Saw tidak melarang hal itu
(bagi hasil) tetapi berkata,
"akan lebih baik apabila
seseorang memberikan
tanahnya kepada saudaranya
daripada meminta ia
membayar uang sewa".

Kerjasama yang dilarang

diriwayatkan dari Rafi' bin
Khadij ra. : kami mengolah
lahan pertanian lebih keras
dari siapa pun di Madinah.
kami menyewa tanah dari
seorang tuan tanah (yang
kami bayar dengan) sebagian
hasil pertanian kami dengan
jumlah yang telah ditentukan.
terkadang sayuran yang
menjadi bagiannya terkena
penyakit, sedangkan sebagian
yang lain selamat, dan begitu
pula sebaliknya. maka Nabi
Muhammad Saw melarang
praktik ini. pada waktu itu,
emas dan perak belum
digunakan (sebagai alat
pembayaran).
diriwayatkan dari Rafi' bin
Khadij ra. : pamanku Zhuhair
bin Rafi', berkata, "Rasulullah
Saw melarang kami
melakukan perbuatan yang
dahulu menjadi sumber
pendapatan kami". aku
berkata, "apa pun yang
dikatakan Rasulullah Saw
adalah benar".
ia berkata, "Rasulullah Saw
memanggilku dan bertanya,
'apa yang kamu lakukan
dengan tanah pertanianmu?'
aku menjawab, 'kami
menyewakan tanah kami yang
didasarkan (pada perjanjian)
bahwa kami memperoleh hasil
dari tanah pertanian yang
terdapat di sepanjang pinggir
sungai sebagai sewa, atau
menyewakannya untuk
beberapa wasq gandum dan
kurma'. Rasulullah Saw
bersabda, 'jangan dengan cara
seperti itu, tetapi olahlah
lahan pertanianmu oleh mu
sendiri, atau biarkan lahanmu
diolah orang lain dengan
cuma-cuma, atau biarkan
tidak diolah'. aku berkata,
'kami dengar dan taat'".

Memiliki lahan kosong

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda, "orang yang
mengolah lahan yang tidak
dimiliki siapa pun lebih berhak
(untuk memilikinya)".
Urwah berkata, "pada masa
kekhalifahannya, Umar
mengeluarkan putusan yang
sama".

Bertani di Surga

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : suatu ketika
Nabi Muhammad Saw
menceritakan (sebuah kisah),
dan seorang Arab badui duduk
di hadapannya. Nabi
Muhammad Saw berkata,
"salah seorang penghuni
surga memohon kepada Allah
mengizinkannya mengolah
lahan pertanian. Allah
bertanya kepadanya,
'bukankah kamu sekarang ini
tinggal di dalam kesenangan-
kesenangan yang kamu
inginkan?' ia menjawab, 'ya,
tetapi aku ingin punya lahan
pertanian'". selanjutnya Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"ketika (Allah memberi izin)
orang itu menaburkan
berbagai benih, tanaman pun
tumbuh besar, matang dan
telah siap untuk dipetik.
begitulah dalam waktu
sekejap tanaman itu sama
besarnya dengan sebuah
gunung. Allah berkata
kepadanya, "wahai anak
Adam, ambillah dan petiklah;
tiada yang akan
mengenyangkanmu"'.
mendengar kisah itu, orang
Arab Badui yang duduk di
hadapan Nabi Muhammad Saw
berkata, "orang itu kalau
bukan dari Quraisy pastilah
dari Anshar, karena mereka
adalah petani, sedangkan
kami bukan". mendengar
ucapannya, Nabi Muhammad
Saw tersenyum.

Tiga Manusia Yang Tidak Dilihat Allah Pada Hari Kiamat

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, "ada tiga
jenis manusia yang sama
sekali tidak akan dilihat Allah
pada hari kiamat, tidak akan
disucikan dosanya dan akan
menerima azab yang pedih.
mereka adalah :
1. seorang lelaki yang memiliki
kelebihan air di suatu jalan
lalu menyembunyikannya dari
ibn al sabil (para musafir atau
peziarah di Jalan Allah)
2. seorang lelaki yang
memberikan baiat (ikrar
kesetiaan) kepada seorang
penguasa dengan tujuan
semata-mata memperoleh
keuntungan duniawi. apabila
penguasa itu memberinya
sesuatu, ia gembira, dan jika
ia tidak memberinya apa-apa,
ia benci.
3. dan seseorang yang
memamerkan barang-
barangnya untuk dijual
selepas asar (dan mengangkat
sumpah palsu) dengan
berkata, "demi Allah ! kecuali
Dia, tidak ada yang patut
disembah. barang-barangku
telah ditawar sekian dan
sekian". sehingga orang
mempercayai bualannya (dan
membeli barang-barang yang
ditawarkannya).
kemudian Nabi Muhammad
Saw membacakan ayat suci Al
Quran : Sesungguhnya orang-
orang yang menukar janji (nya
dengan) Allah dan sumpah-
sumpah mereka dengan harga
yang sedikit... (QS Ali Imran
[3] : 77)

Barter Barang Lain Kuantitas dan Kualitas adalah Riba

diriwayatkan dari Abu Sa'id Al
Khudri ra. : suatu ketika Bilal
ra. membawa kurma barniy
kepada Nabi Muhammad Saw.
Beliau bertanya kepadanya,
"darimana kamu memperoleh
ini?"
Bilal menjawab, "aku
mempunyai sebuah kurma
dengan kualitas yang rendah
dan menukar dua sha' kurma
itu dengan satu sha' kurma
barniy dengan maksud
memberikan kepada Nabi
Saw".
seketika itu juga Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"hati-hati ! hati-hati ! ini riba !
ini riba ! jangan berbuat
seperti itu. apabila kamu ingin
membeli kurma (yang bagus
kualitasnya), juallah kurma
yang kualitasnya rendah itu,
kemudian gunakan uangnya
untuk membeli kurma yang
lebih bagus".

Bisnis penukaran uang

Diriwayatkan dari Zaid bin
Arqam ra. Dan Al-Bara bin
Azib ra. : kami berdua adalah
pedagang pada masa hidup
Rasulullah Saw. Kami
bertanya kepada Rasulullah
Saw perihal penukaran uang.
Rasulullah Saw menjawab,
“apabila dilakukan secara
kontan, maka tidak apa-apa.
Namun, jika dilakukan secara
tempo, maka tidak boleh”

Rahasia banyak rezeki dan umur panjang

Diriwayatkan dari Anas bin
Malik ra. : aku pernah
mendengar Rasulullah Saw
bersabda,“siapa pun yang
ingin memperbanyak rejekinya
dan berumur panjang, harus
bersilaturahim dengan sanak
kerabat”.

keutamaan bekerja

Diriwayatkan dari Al Miqdam
ra. : Nabi Muhammad Saw
pernah bersabda,“tidak ada
makanan yang lebih baik bagi
seseorang kecuali makanan
yang ia peroleh dari uang
hasil keringatnya sendiri. Nabi
Allah, Daud as. , makan dari
hasil kerjanya sendiri”

Etika usaha

Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah ra. : Rasulullah Saw
bersabda,“semoga kasih
sayang Allah dilimpahkan
kepada orang yang bersikap
lemah lembut pada saat
membeli, menjual, dan
meminta kembali uangnya”.

Melonggarkan dan Memaafkan Piutang

Diriwayatkan dari Hudzaifah
ra. : Nabi Muhammad Saw
pernah bersabda,“suatu
ketika sebelum mengambil
nyawa seseorang, malaikat
bertanya,‘apakah kamu
pernah berbuat baik selama
hidupmu?’ ia menjawab, ‘aku
pernah menyuruh budak-
budakku memberi waktu yang
lapang kepada seorang kaya
untuk membayar hutangnya
pada waktu dia sempat dan
memaafkan seseorang yang
tengah dilanda kesulitan’.
Maka Allah berkata kepada
malaikat-Nya,‘maafkan dia’.”

Kejujuran Dalam Perniagaan dan Mengembalikan Barang Sebelum Berpisah

Diriwayatkan dari Hakim bin
Hizam ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“penjual
dan pembeli memiliki hak
untuk menyimpan atau
mengembalikan barang
selama mereka belum atau
hingga mereka berpisah; dan
apabila kedua belah pihak
mengatakan yang
sesungguhnya (berkata benar)
dan menjelaskan kekurangan
dan kualitas barang, maka
transaksi jual beli mereka
akan diberkahi (Allah),; tetapi
apabila mereka berdusta atau
menyembunyikan sesuatu
(mengenai barang yang
diperjual belikan), maka tidak
ada berkah (Allah) atas
transaksi jual beli mereka”.

Tentang Binatang/ Barang Yang Digadaikan

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, "binatang
yang digadaikan dapat
digunakan untuk
berkendaraan sepanjang
diberi makan; dan air susu
dari binatang yang digadaikan
dapat diminum sebanding
dengan biaya yang
dikeluarkan orang untuknya.
orang yang mengendarai atau
mengambil susu binatang itu
harus menanggung
pengeluarannya".

Senin, 23 Mei 2011

Pahala Sedekah Untuk Yang Meninggal

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
seorang lelaki berkata kepada
Nabi Muhammad Saw,“ibuku
meninggal tiba-tiba dan aku
berpikir jika ia masih hidup ia
akan memberikan sedekah.
Apabila sekarang aku akan
memberikan sedekah atas
namanya, apakah ia akan
memperoleh pahala?” Nabi
Muhammad Saw memberikan
jawaban yang membenarkan.

KEWAJIBAN ZAKAT

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : Nabi Muhammad Saw
mengutus Mu’adz ra. Ke
Yaman dan berpesan
kepadanya,“ajaklah mereka
untuk bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan
aku (Muhammad) adalah
utusan Allah, dan apabila
mereka mengikuti ajakanmu,
beritahu mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka
mengerjakan shalat lima
waktu dalam sehari semalam,
dan jika mereka menaatimu
mengerjakan perintah itu,
beritahu mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka
membayar sedekah (zakat)
dari kekayaan mereka yang
diambil dari orang-orang kaya
di antara mereka dan
diberikan kepada orang-orang
miskin diantara mereka.”

KEWAJIBAN ZAKAT

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
ra. : Nabi Muhammad Saw
mengutus Mu’adz ra. Ke
Yaman dan berpesan
kepadanya,“ajaklah mereka
untuk bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan
aku (Muhammad) adalah
utusan Allah, dan apabila
mereka mengikuti ajakanmu,
beritahu mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka
mengerjakan shalat lima
waktu dalam sehari semalam,
dan jika mereka menaatimu
mengerjakan perintah itu,
beritahu mereka bahwa Allah
memerintahkan mereka
membayar sedekah (zakat)
dari kekayaan mereka yang
diambil dari orang-orang kaya
di antara mereka dan
diberikan kepada orang-orang
miskin diantara mereka.”

Adab Tidur dan Larangan Menambahkan/Merubah Apa Yang Sudah Diajarkan Nabi Muhammad Saw.

Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin
Azib r.a. : Nabi Muhammad
Saw. Pernah bersabda
kepadaku,“kapan pun engkau
hendak tidur berwhudu lah
terlebih dahulu sebagaimana
engkau hendak shalat,
berbaringlah dengan
menghadap ke arah kanan
dan berdoalah
‘Allahumma aslamtu wajhi
ilaika, wa fawwadhtu amri
ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika
raghbatan wa rahbatan ilaika.
La malja’a wa laa manja
minka illa ilaika. Allahumma
amantu bikitabikal-ladzi
anzalta wa Nabiyyikal arsalta’
(ya Allah! Aku berserah diri
kepada-Mu, mempercayakan
seluruh urusan ku kepada-Mu
aku bergantung kepada-Mu
untuk memperoleh berkah-Mu
dengan harapan dan
ketakutanku kepada-Mu, tak
ada tempat untuk
perlindungan dan keamanan
selain-Mu. Ya Allah! Aku
percaya kepada kitab-Mu dan
aku percaya kepada Nabi-Mu
yang telah engkau utus)
maka apabila malam itu
engkau mati, kau akan mati
dalam keimanan. Biarkanlah
kata-kata tadi menjadi kata-
katamu yang terakhir”
aku mengulang doa itu di
hadapan Nabi Muhammad
Saw. Dan ketika sampai pada
kalimat“Allahumma amantu
bikitabikal ladzi anzalta” (ya
Allah! aku percaya kepada
kitab-Mu yang telah engkau
turunkan) aku
melanjutkan,”wa Rasulika
(dan Rasul-Mu)”. Nabi
Muhammad Saw.
Bersabda,”bukan (‘wa
Rasulika’, tetapi); wa
nabiyyikal ladzi arsalta”(Nabi-
Mu yang Engkau utus).

Laknat Untuk Pelaku Bid'ah di Tanah Haram

diriwayatkan dari Anas ra. :
Nabi Saw pernah bersabda,
"Madinah adalah tanah
haram. pepohonannya tidak
boleh ditebang, tidak boleh
ada bid'ah dikerjakan disana.
dan siapa pun yang
mengerjakan bid'ah, maka
laknat Allah, para malaikat,
dan manusia akan ditimpakan
padanya".

Larangan Berlebihan Dalam Ibadah dan Menselisihi Sunnah

Diriwayatkan dari Anas bin
Malik ra. : tiga orang laki-laki
berkunjung ke rumah istri-istri
Nabi Saw menanyakan
bagaimana (kualitas) Nabi
Saw beribadah kepada Allah.
ketika mereka diberitahu
perihal itu, mereka merasa
ibadah yang selama ini
mereka lakukan sangat tidak
memadai dan berkata, "begitu
jauhnya kita dari Nabi Saw
yang dosa masa lampau dan
masa depannya telah
diampuni Allah". lalu salah
seorang dari mereka berkata,
"aku akan mengerjakan shalat
sepanjang malam". yang lain
berkata, "aku akan berpuasa
sepanjang tahun". dan yang
lainnya lagi berkata, "aku
tidak akan menikah seumur
hidupku".
Rasulullah Saw menemui
mereka dan berkata, "apakah
kalian orang-orang yang
berkata ini dan itu? demi
Allah, aku lebih tunduk dan
takut kepada Allah daripada
kalian. tetapi aku berpuasa
dan berbuka, shalat dan tidur,
dan menikahi perempuan.
maka barang siapa yang
membenci sunnahku, maka ia
tidak termasuk golonganku".

Minggu, 22 Mei 2011

Nabi Muhammad Saw Tidak Dapat Memberi Syafaat Kepada Orang Yang Tidak Membayar Zakat

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersaabda,“(pada hari
kiamat) unta-unta akan
datang mencari pemiliknya
dalam keadaan mereka yang
terbaik, dan apabila
pemiliknya tidak membayar
zakat (ketika di dunia) maka
unta-unta itu akan
menendangnya dengan kaki-
kaki mereka; dalam keadaan
yang serupa, kambing-
kambing akan menemui
pemiliknya dalam keadaan
yang terbaik, dan apabila
pemiliknya tidak membayar
zakat (ketika di dunia) maka
kambing-kambing itu akan
menendangnya dengan kaki-
kaki mereka dan
menanduknya dengan tanduk-
tanduk mereka.”
Nabi Muhammad Saw
bersabda,“salah satu dari
hak-hak mereka adalah
bahwa ketika diperah susunya
air diletakkan didepan
mereka”. Nabi Muhammad
Saw menambahkan, “aku
tidak ingin siapapun dari
kalian menemuiku di hari
kiamat dengan membawa
kambing yang mengembik di
lehernya. Orang seperti ini
akan berkata,‘wahai
Muhammad, tolonglah aku’.
Aku akan berkata kepadanya,
‘aku tidak dapat menolongmu,
karena aku telah
menyampaikan perintah Allah
kepadamu.’ Begitu pula, aku
tidak ingin siapa pun dari
kalian datang menemuiku
dengan membawa seekor unta
yang mendengkur di lehernya.
Orang seperti itu akan
berkata kepadaku,‘wahai
Muhammad, tolonglah aku’,
aku akan berkata kepadanya,
‘aku tidak dapat menolongmu
karena aku telah
menyampaikan perintah Allah
kepadamu’”.

AZAB ORANG YG TIDAK MEMBAYAR ZAKAT

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“siapa pun
yang dibuat kaya raya oleh
Allah dan tidak membayarkan
zakat kekayaannya, maka
pada hari kiamat kekayaannya
akan diubah menjadi ular
beracun dengan dua tanda
hitam diatas matanya. Ular itu
akan melilit lehernya dan
berkata,‘akulah kekayaanmu,
akulah hartamu’”. Kemudian
Nabi Muhammad Saw
membacakan ayat :‘dan
janganlah orang yang bakhil
dengan apa yang diberikan
Allah kepadanya dari karunia-
Nya mengira bahwa
(kebakhilan) itu lebih baik
baginya. Tidak, (kebakhilan)
itu buruk baginya. Segala yang
mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan di lehernya kelak
pada hari kiamat. Kepunyaan
Allah warisan langit dan bumi.
Dan Allah tahu benar apa
yang kamu lakukan (QS Ali
Imran [3]:180)

JUMLAH HARTA YG TERKENA ZAKAT

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“tidak ada
zakat yang dikeluarkan
apabila tidak lebih dari lima
uqiyah (perak) dan tidak ada
zakat yang dikeluarkan
apabila tidak lebih dari lima
unta dan tidak ada zakat yang
dikeluarkan jika tidak lebih
dari lima wasq”. (satu wasq
sama dengan 60 sha’ dan satu
sha’ lebih kurang sama
dengan 3 kg).

KEUTAMAAN BERPUASA

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Rasulullah SAW
pernah bersabda,” Puasa
adalah perisai (dari api
neraka). Maka orang yang
berpuasa janganlah
berhubungan badan dengan
istrinya atau berbuat jahil, dan
apabila seseorang memaki
atau mengajak berkelahi,
katakan kepadanya,’aku
sedang berpuasa’. Nabi
Muhammad Saw.
menambahkan,”demi Dia yang
menggenggam jiwaku, bau
mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah
daripada wangi misk. (dan
inilah perkataan Allah
terhadap orang yang sedang
berpuasa), ‘ia tidak makan
dan minum dan meninggalkan
nafsunya karena Aku. Puasa
adalah untuk-Ku dan Aku lah
yang akan membalasnya, dan
setiap kebaikan akan dibalas
sepuluh kali lipatnya’.”
Diriwayatkan dari (Abu
Hurairah r.a.) : Rasulullah
SAW pernah bersabda,“
ketika Ramadhan tiba, semua
gerbang surga dibuka, semua
pintu neraka ditutup, semua
setan dibelenggu”
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda,” siapa pun yang
tidak meninggalkan kata-kata
dusta dan perbuatan jahat
(pada bulan Ramadhan) Allah
tidak membutuhkan
puasanya”
“semua ibadah anak Adam
adalah untuk dirinya sendiri
kecuali puasa, (yang
dilakukan) untuk Ku, dan Aku
akan memberikan pahala
untuknya”.
Ada dua kegembiraan untuk
orang yang berpuasa ;
pertama pada saat berbuka
(ifthar) puasa, dan kedua
pada saat bertemu dengan
Tuhannya, pada saat itulah ia
akan menemukan
kegembiraan karena
puasanya.

AL-RAYYAN UNTUK ORANG YANG BERPUASA

Diriwayatkan dari Sahl r.a. :
Nabi Muhammad Saw. pernah
bersabda,” ada sebuah
gerbang surga yang disebut
Al-Rayyan, dan orang-orang
yang berpuasa kelak pada
hari kiamat akan masuk ke
dalam surga melalui gerbang
itu. Ia (Al-Rayyan) akan
berseru,’mana orang-orang
yang berpuasa?’, mereka
(orang-orang yang berpuasa)
pun bangkit dan semuanya
masuk (ke dalam surga)
melalui gerbang itu. Setelah
mereka semua masuk,
gerbang itu akan tertutup dan
tidak seorang pun yang
melaluinya lagi.”

MENENTUKAN HARI PUASA RAMADHAN

Diriwayatkan dari Ibn Umar
r.a. : aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda,”
ketika kamu melihat bulan
sabit (dari bulan Ramadhan)
mulailah berpuasa, dan ketika
kamu melihat bulan sabit (dari
Bulan Syawal) berhentilah
berpuasa; dan apabila langit
mendung (dan bulan tak
terlihat) genapkanlah
Ramadhan (menjadi 30 hari)”
Diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar r.a. : Rasulullah
SAW pernah bersabda,“
Bulan (lamanya mungkin
dapat) 29 malam (29 hari),
dan janganlah memulai puasa
hingga kamu melihat bulan
sabit, dan apabila langit
mendung lengkapkanlah
(bulan Sya’ban) menjadi 30
hari”

LARANGAN BERPUASA DUA HARI SEBELUM RAMADHAN

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda,“ tidak seorang pun
dari kalian (diperbolehkan)
puasa sehari atau dua hari
sebelum Ramadhan kecuali
jika ia telah terbiasa puasa
({nawafil} dan puasa
{nawafilnya} kebetulan jatuh
pada hari itu) maka ia dapat
berpuasa pada hari itu”

LARANGAN BERPUASA DUA HARI SEBELUM RAMADHAN

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda,“ tidak seorang pun
dari kalian (diperbolehkan)
puasa sehari atau dua hari
sebelum Ramadhan kecuali
jika ia telah terbiasa puasa
({nawafil} dan puasa
{nawafilnya} kebetulan jatuh
pada hari itu) maka ia dapat
berpuasa pada hari itu”

LARANGAN BERPUASA DUA HARI SEBELUM RAMADHAN

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda,“ tidak seorang pun
dari kalian (diperbolehkan)
puasa sehari atau dua hari
sebelum Ramadhan kecuali
jika ia telah terbiasa puasa
({nawafil} dan puasa
{nawafilnya} kebetulan jatuh
pada hari itu) maka ia dapat
berpuasa pada hari itu”

WAKTU IMSAK

(Diriwayatkan dari Anas r.a.) :
Zaid bin Tsabit berkata,“
kami sahur bersama
Rasulullah SAW kemudian
Rasulullah SAW berdiri
mengerjakan shalat”, aku
bertanya,” apa yang menjadi
batas antara sahur dan azan
(subuh)?” beliau menjawab,”
batasnya cukup untuk
membaca lima puluh ayat al-
Quran”

ANJURAN PUASA DI HARI ASYURA

Diriwayatkan dari Salamah bin
Al-Akwa r.a. : suatu ketika
pada hari Asyura’ (hari ke-10
bulan Muharram), Nabi
Muhammad Saw.
memerintahkan seseorang
untuk mengumumkan,” siapa
pun yang telah makan,
janganlah makan lebih banyak
tetapi puasalah, dan siapa pun
yang belum makan, janganlah
makan tetapi sempurnakanlah
puasanya (hingga akhir hari)”,

MAKAN ATAU MINUM PADA SAAT BERPUASA KARENA LUPA

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda,”apabila seseorang
(yang sedang berpuasa)
makan atau minum karena
lupa, maka ia harus
melengkapkan (meneruskan)
puasanya karena yang telah
dimakan atau diminumnya itu
adalah pemberian Allah''.

HUKUMAN ATAS BERHUBUNGAN BADAN PADA SAAT BERPUASA

(Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a.) : pada saat
kami sedang duduk bersama
Rasulullah SAW. seseorang
lelaki datang dan
berkata,”wahai Rasulullah
SAW! celakalah aku”.
Rasulullah SAW bertanya apa
yang telah terjadi dengannya.
Ia menjawab,”aku melakukan
hubungan badan dengan
istriku padahal aku sedang
berpuasa”.
Rasulullah SAW bertanya
kepadanya,”dapatkah kamu
(sebagai hukumannya)
membebaskan seorang
budak?” ia menjawab tidak.
Rasulullah SAW
bertanya,”dapatkah kamu
puasa dua bulan penuh?” ia
menjawab tidak. “dapatkah
kamu memberi makan enam
puluh orang miskin?” ia
menjawab tidak.
Nabi Muhammad Saw.
termenung sejurus dan pada
saat yang bersamaan
sekeranjang penuh kurma
dibawa ke hadapannya. Nabi
bertanya,” mana orang yang
bertanya tadi?” orang itu
menjawab,”aku disini”. Nabi
Muhammad Saw. bersabda
kepadanya,“bawalah ini dan
sedekahkanlah”. Orang itu
berkata,”haruskah
kusedekahkan kepada orang
yang lebih miskin daripada ku?
Demi Allah, tidak ada
keluarga di antara dua
gunung ini (Madinah) yang
lebih miskin daripadaku”. Nabi
Muhammad Saw. pun
tersenyum hingga tampak gigi
serinya dan
berkata,”berikanlah makanan
ini kepada keluargamu”.

BERPUASA DALAM PERJALANAN

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : dalam keadaan berpuasa
pada bulan Ramadhan
Rasulullah Saw berangkat ke
Mekkah. Ketika sampai di Al-
Kadid, Nabi Muhammad Saw
berbuka puasa dan orang-
orang (yang ikut bersamanya)
juga berbuka puasa. (Abu
Abdullah berkata,”Al-Kadid
adalah sebuah tempat berair
di antara Usfan dan Kudaid”)
Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah r.a. : dalam suatu
perjalanan Rasulullah Saw
melihat seseorang yang
sedang dinaungi oleh
sekelompok orang. Nabi Saw
bertanya,”apa yang terjadi?”
mereka berkata,”laki-laki itu
tengah berpuasa”. Nabi Saw
bersabda,”bukanlah bagian
dari kebaikan (birr) berpuasa
pada saat melakukan
perjalanan”.

MENINGGAL KETIKA MASIH BERPUASA

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. :
Rasulullah Saw pernah
bersabda,”siapa pun yang
meninggal dan Ia masih harus
berpuasa ({meng-qadha
puasanya} sebagai pengganti
puasa yang luput pada bulan
Ramadhan) maka walinya
harus berpuasa atas
namanya”.
Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : seorang lelaki menemui
Nabi Muhammad Saw dan
berkata,”ya Rasulullah! Ibuku
meninggal dan harus meng-
qadha satu bulan puasanya.
Apakah aku harus puasa atas
namanya?” Nabi Saw
membenarkan dan
berkata,”Utang kepada Allah
adalah lebih utama untuk
dibayar”.

MENYEGERAKAN (TA'JIL) BERBUKA PUASA

Diriwayatkan dari Sahl bin
Sa’d r.a. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, “orang-
orang senantiasa dalam
kebaikan sepanjang mereka
menyegerakan berbuka
puasa”

LARANGAN BERPUASA WISHAL

Diriwayatkan dari Abu Sa’id
r.a. : bahwa ia pernah
mendengar Nabi Saw
bersabda,” jangan lakukan al-
wishal, dan apabila kamu
berniat memperpanjangkan
puasamu, lakukan hingga
datang waktu sahur”.

LARANGAN BERPUASA WHISAL

Diriwayatkan dari Abu Sa’id
r.a. : bahwa ia pernah
mendengar Nabi Saw
bersabda,” jangan lakukan al-
wishal, dan apabila kamu
berniat memperpanjangkan
puasamu, lakukan hingga
datang waktu sahur”.

LARANGAN BERPUASA PADA HARI JUM'AT

(Diriwayatkan dari Abu
Ayub) : Nabi Muhammad Saw
mengunjungi Juwairiyah binti
al-Harits r.a. pada hari jum’at
dan ia (Juwairiyah) sedang
berpuasa. Nabi Saw bertanya
kepadanya,”apakah kau
berpuasa kemarin?” ia
menjawab “tidak”, Nabi Saw
bertanya lagi, “apakah kamu
berniat puasa besok?” ia
berkata,”tidak”. Nabi Saw
bersabda, “kalau begitu
berbukalah”.

Sabtu, 21 Mei 2011

BERSEDEKAH DENGAN HARTA YANG BAIK

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“apabila
seseorang memberikan
sedekah yang setara dengan
sebuah kurma yang diperoleh
dengan harta yang baik– dan
Allah menerima sedekah itu
dengan tangan-Nya dan
kemudian menambahkan
pahala kepada orang itu,
sebagaimana siapa pun dari
kamu yang membesarkan bayi
kudanya, sedemikian besarnya
sehingga menjadi sama
besarnya dengan sebuah
gunung”

MENYEGERAKAN SEDEKAH

Diriwayatkan dari Haritsah bin
Wahb ra. : aku pernah
mendengar Rasulullah Saw
bersabda,“segerakanlah
sedekah, jangan ditunda
hingga datang suatu zaman
ketika seseorang harus
berkeliling untuk memberikan
apa yang akan
disedekahkannya dan tidak
menemukan seorang pun yang
mau menerimanya, dan orang
(yang diminta untuk menerima
sedekah itu) akan berkata,
“seandainya kau datang
kemarin pasti aku akan
menerimanya, adapun hari ini
aku tidak membutuhkannya”.

KATA-KATA YANG BAIK SEBAGAI SEDEKAH

Diriwayatkan dari Adi bin
Hatim ra. : ketika aku sedang
duduk bersama Rasulullah
Saw, dua orang laki-laki
menemui Rasulullah Saw ;
salah seorang dari mereka
mengeluhkan kemiskinan dan
yang lainnya mengeluhkan
mewabahnya perampokan.
Rasulullah Saw bersabda,
“mengenai pencurian dan
perampokan, dalam waktu
dekat akan ada sebuah kafilah
yang menuju Makkah (dari
Madinah) tanpa pengawal.
Dan mengenai kemiskinan,
hari kiamat tidak akan datang
hingga salah seorang dari
kalian berkeliling untuk
menyedekahkan kekayaannya
dan tidak akan menemukan
seorangpun yang
menerimanya. Dan salah
seorang dari kalian akan
berdiri di hadapan Allah tanpa
penghalang atau pun
penterjemah, dan Allah akan
bertanya kepadanya,
‘bukankah telah Kuberikan
kekayaan kepadamu?’ ia akan
menjawab membenarkan.lebih
jauh Allah akan bertanya
kepadanya,‘bukankah telah
Ku kirimkan seorang Rasul
kepadamu?’. Ia akan
menjawab dengan
membenarkan. Kemudian ia
akan melihat ke sebelah
kanannya dan yang ia lihat api
neraka, dan ketika ia melihat
ke arah kirinya yang ia lihat
api neraka. Maka
selamatkanlah diri kalian dari
api neraka, meskipun dengan
memberikan separuh kurma
(sebagai sedekah). Dan
seandainya kalian tidak
memilki separuh kurma pun
(sebagai sedekah) maka
bicaralah dengan kata-kata
yang menyenangkan.”

KEKAYAAN MELIMPAH - TANDA KIAMAT

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw. pernah
bersabda, "tidak akan datang
hari Kiamat hingga
kekayaanmu berlimpah
sedemikian banyaknya yang
membuatnya takut, karena
tidak akan ada orang yang
mau menerima zakatnya dan
orang yang kepada siapa
zakat itu akan diberikan, akan
menjawab, 'aku tidak
membutuhkannya'"

SEDEKAH YANG PALING UTAMA

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : seorang lelaki
menemui Nabi Muhammad
Saw dan bertanya,“ya
Rasulullah Saw, sedekah
apakah yang paling utama?”
Nabi Muhammad Saw
menjawab,“sedekah yang kau
berikan ketika kau dalam
keadaan sehat, kikir dan takut
terhadap kemiskinan dan
menginginkan kekayaan.
Janganlah menunggu sampai
dekatnya saat kematian
dengan mengatakan, ‘untuk si
fulan sekian, dan untuk si
fulan sekian, dan harta
tersebut telah menjadi milik
ahli warisnya’”.

ISTRI NABI MUHAMMAD SAW YANG PALING BANYAK BERSEDEKAH

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
sebagian istri-istri Nabi
Muhammad Saw bertanya,
“siapakah diantara kami yang
akan menjadi orang pertama
yang menyusul anda?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“yang memiliki lengan paling
panjang”. Maka mereka pun
mengukur lengannya masing-
masing dengan sebatang
tongkat dan ternyata yang
memiliki lengan paling
panjang adalah Saudah.
(ketika Zainab binti Jahsy
menjadi istri yang pertama
wafat sepeninggal Nabi
Muhammad Saw, yaitu pada
masa kekhalifahan Umar)
barulah kami menyadari
bahwa lengan panjang adalah
ibarat (tamsil) mengeluarkan
sedekah. Demikianlah, Zainab
adalah istri Nabi Muhammad
Saw yang pertama menyusul
dan semasa hidupnya ia
sangat mencintai sedekah.
(Saudah sendiri meninggal
pada masa kekuasaan
Mu’awiyah).

BERSEDEKAH SESUAI KEMAMPUAN

(diriwayatkan dari Asma' binti
Abu Bakar ra.) : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "jangan simpan
uangmu di dalam kantung
uang; oleh karena Allah akan
menahan anugerah-Nya
darimu. berikanlah (di jalan
Allah) sesuai dengan
kemampuanmu".

Allah Akan Menahan Rizki Orang Yang Menahan Sedekah

diriwayatkan dari Asma binti
Abu Bakar ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "jangan kau tahan
uangmu (untuk bersedekah
sebab bila kau lakukan itu),
Allah akan menahan
Anugerah-Nya darimu".

Doa Malaikat Atas Pemberi Sedekah dan Penahan Sedekah

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"setiap hari, dua malaikat
turun ke bumi. salah seorang
dari mereka berkata, 'ya
Allah, gantilah harta orang
yang bersedekah di jalan-Mu'.
sedangkan yang satunya lagi
berkata, 'ya Allah,
binasakanlah harta orang
yang menahan hartanya untuk
disedekahkan'."

ORANG MISKIN BUKANLAH ORANG YANG MEMINTA-MINTA

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, "orang
miskin bukanlah orang yang
berkeliling kepada orang lain
untuk meminta segenggam
atau dua genggam kurma,
tetapi orang miskin adalah
orang yang tidak memiliki
cukup (uang) untuk memenuhi
kebutuhannya dan
keadaannya itu tidak diketahui
orang lain; orang lain mungkin
memberinya sedekah, tetapi
ia tidak mengemis kepada
orang lain".

Puas Dengan Pemberian Allah, Maka Akan Diberi Kecukupan

diriwayatkan dari Hakim bin
Hizam : Nabi Muhammad Saw
pernah bersabda, "tangan
yang diatas lebih baik dari
tangan yang dibawah.
seseorang harus
mendahulukan memberi
kepada orang yang menjadi
tanggungannya. dan sedekah
yang paling baik adalah yang
dikeluarkan orang kaya. dan
siapapun yang tidak meminta
pertolongan (keuangan)
kepada orang lain, Allah akan
memberinya dan
menyelamatkannya untuk
tidak meminta tolong kepada
orang lain, dan siapapun yang
merasa puas dengan yang
diberikan Allah kepadanya,
maka Allah akan membuatnya
berkecukupan".

KEHARUSAN BERSEDEKAH

Diriwayatkan dari Abu Musa
ra. : Nabi Muhammad Saw
pernah bersabda,“setiap
muslim harus bersedekah”.
Seseorang bertanya, “ya
Rasulullah ! jika seseorang
tidak memiliki apa pun untuk
disedekahkan, apa yang harus
ia lakukan?” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “ia harus
bekerja hingga memperoleh
upah dan memberikan
sedekah”. Lebih jauh orang-
orang bertanya, “bagaimana
jika hal itu pun tidak bisa ia
lakukan?” Nabi Muhammad
Saw menjawab, “tolonglah
orang yang membutuhkan
pertolongan”. Orang-orang
berkata, “jika ia tidak dapat
melakukan hal itu?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“maka ia harus mengerjakan
semua perbuatan baik dan
menghindari semua perbuatan
buruk dan hal ini akan
diperhitungkan sebagai pahala
bersedekah”.

Sedekah Yang Diberikan Kepada Orang Miskin, Anak Yatim, Dan Orang Dalam Perjalanan

diriwayatkan dari Abu Sa'id Al
Khudri ra. "suatu ketika Nabi
Muhammad Saw duduk diatas
mimbarnya dan kami duduk di
sekelilingnya. kemudian Nabi
Muhammad Saw bersabda,
"sesuatu yang kutakutkan
akan mengguncang sebagian
besar dari kalian (sesuatu
yang akan menimpa kalian
sepeninggalku) adalah
kesenangan-kesenangan dan
kemewahan dunia yang
keelokkannya akan
disingkapkan kepadamu".
seseorang berkata, "ya
Rasulullah! apakah kebaikan
akan membawa keburukan?"
Nabi Muhammad Saw
termenung sejenak. ada yang
berkata kepada orang itu,
"ada apa kamu ini? kamu
berbicara kepada Rasulullah
Saw ketika Rasulullah Saw
tidak sedang berbicara
kepadamu!". kemudian kami
mengetahui bahwa wahyu
baru saja diturunkan
kepadanya. Nabi Muhammad
Saw mengusap peluhnya dan
berkata, "mana penanya
tadi?" sepertinya Nabi
Muhammad Saw menyukai
pertanyaan tadi. lalu Nabi
Muhammad Saw
bersabda,"kebaikan tidak
pernah membawa keburukan.
seperti tumbuh-tumbuhan di
tepi sungai tidak pernah
membunuh atau membuat
hewan sakit, kecuali apabila
hewan itu memakan
khadhirah (sejenis sayuran),
lalu melihat ke arah matahari,
kemudian berak, kencing dan
merumput kembali.
sesungguhnya kekayaan ini
manis dan hijau. anugerah
dilimpahkan terhadap
kekayaan seorang muslim
yang diberikan kepada orang
miskin, anak yatim, dan Ibn
Al-sabil (orang yang sedang
perjalanan[atau Rasulullah
mengucapkan kata-kata yang
serupa dengan itu]).
sesungguhnya, siapa pun yang
mengambil hak orang lain
ibarat orang yang makan
tetapi tidak pernah kenyang,
dan kekayaannya akan
menjadi saksi yang
menentangnya pada hari
kiamat".

SEDEKAH KEPADA KELUARGA DAN KERABAT

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra : suatu ketika pada
hari raya Rasulullah Saw pergi
ke Mushalla (ruang atau
lapangan yang difungsikan
sebagai tempat shalat).
Kemudian Nabi Muhammad
Saw pulang, ketika Nabi
Muhammad Saw sampai di
rumahnya , Zainab, istri Ibn
Mas’ud meminta izin untuk
masuk. Ia berkata, “ya
Rasulullah, inilah Zainab”.
Nabi Muhammad Saw
bertanya,”Zainab yang
mana?” ia menjawab bahwa ia
istri Ibn Mas’ud. Nabi
Muhammad Saw
bersabda,”baiklah, silakan
masuk”. Ia pun masuk dan
berkata, “ya Rasulullah, hari
ini anda memerintahkan kami
untuk mengeluarkan sedekah
dan aku memiliki sebuah
perhiasan yang kuniatkan
akan kuberikan sebagai
sedekah tetapi Ibn Mas’ud
berkata bahwa ia dan anak-
anaknya lebih berhak
mendapatkannya ketimbang
orang lain.” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “apa yang
dikatakan Ibn Mas’ud benar.
Suami dan anak-anak mu lebih
berhak memperolehnya
daripada orang lain”.

SEDEKAH KEPADA KELUARGA DAN KERABAT

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra : suatu ketika pada
hari raya Rasulullah Saw pergi
ke Mushalla (ruang atau
lapangan yang difungsikan
sebagai tempat shalat).
Kemudian Nabi Muhammad
Saw pulang, ketika Nabi
Muhammad Saw sampai di
rumahnya , Zainab, istri Ibn
Mas’ud meminta izin untuk
masuk. Ia berkata, “ya
Rasulullah, inilah Zainab”.
Nabi Muhammad Saw
bertanya,”Zainab yang
mana?” ia menjawab bahwa ia
istri Ibn Mas’ud. Nabi
Muhammad Saw
bersabda,”baiklah, silakan
masuk”. Ia pun masuk dan
berkata, “ya Rasulullah, hari
ini anda memerintahkan kami
untuk mengeluarkan sedekah
dan aku memiliki sebuah
perhiasan yang kuniatkan
akan kuberikan sebagai
sedekah tetapi Ibn Mas’ud
berkata bahwa ia dan anak-
anaknya lebih berhak
mendapatkannya ketimbang
orang lain.” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “apa yang
dikatakan Ibn Mas’ud benar.
Suami dan anak-anak mu lebih
berhak memperolehnya
daripada orang lain”.

Kesabaran adalah Anugerah Terbaik dan Terbesar

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra. : beberapa orang
Anshar meminta (sesuatu)
kepada Rasulullah Saw dan
diberi. Kemudian mereka
meminta lagi (sesuatu) dan
kembali diberi. Kemudian
kembali mereka meminta
(sesuatu) dari Rasulullah Saw
hingga semua semua yang
dimiliki Rasulullah Saw habis.
Rasulullah Saw bersabda,
“apabila aku memiliki sesuatu,
aku tidak akan
menyembunyikannya darimu.
(ingatlah) siapa pun yang
tidak meminta (mengemis)
kepada orang lain, Allah akan
memenuhinya, dan siapa pun
yang berusaha membuat
dirinya merasa cukup, maka
Allah akan membuat dirinya
merasa cukup. Dan siapa pun
yang berupaya bersabar,
maka Allah akan membuatnya
sabar. Tidak ada anugerah
yang lebih baik dan lebih
besar yang diberikan kepada
seseorang selain kesabaran”.

MENJUAL KAYU BAKAR ADALAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGEMIS

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“demi Dia
yang menggenggam hidupku,
akan lebih baik bagi
seseorang untuk mengambil
seutas tali dan memotong
kayu (di hutan) lalu
membawanya dengan
punggungnya dan menjualnya
daripada meminta sesuatu
kepada seseorang dan orang
yang ia minta mungkin
memberinya mungkin tidak”.

KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW TIDAK MAKAN DARI SEDEKAH

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : kurma-kurma
dibawa ke hadapan Rasulullah
Saw segera setelah dipetik.
Masing-masing orang
membawa kurma (sebagai
zakat) hingga terkumpul
dalam gundukan besar (di
hadapan Rasulullah Saw).
Suatu kali Al Hasan dan Al
Husain ra. Bermain-main
dengan kurma-kurma itu.
Salah seorang dari mereka
menyentuhnya dan
memasukkan ke mulutnya.
Rasulullah Saw mengeluarkan
kurma itu dari mulutnya dan
berkata,“tidak tahukah kalian
anak cucu (keturunan)
Muhammad tidak boleh
makan dari sedekah?”

KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT FITRAH

Diriwayatkan dari Ibn Umar
ra. : Rasulullah Saw
mewajibkan membayar satu
sha’ kurma atau sha’ gandum
sebagai zakat fitrah kepada
semua muslim, baik budak
maupun yang telah
dimerdekakan, laki-laki
maupun perempuan, anak
maupun orang tua. Dan Nabi
Muhammad Saw
memerintahkan bahwa zakat
fitrah harus dibayarkan
sebelum orang-orang pergi
mengerjakan shalat Id’. (satu
sha’ kurang lebih sama
dengan 3 kg).

ANJURAN BER INFAK

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. :
RasulullahSaw pernah
bersabda, "Allah berkata,
'Keluarkanlah (infaq) dan
akan akan kukeluarkan
untukmu'" Nabi Saw juga
berkata, "tangan Allah adalah
penuh, dan tidak akan
berkurang meskipun
dikeluarkan sepanjang siang
dan sepanjang malam".
NabiSaw juga berkata,
"tidakkah kalian lihat apa
yang telah Dia keluarkan
sejak Dia menciptakan langit
dan bumi? sesungguhnya apa
yang ada di Tangan-Nya
tidaklah berkurang, dan
Singgasana-Nya di atas air;
dan di Tangan-Nya terdapat
mizan yang dengan itu Dia
meninggikan atau
merendahkan seseorang"

SEBAB SIKSA KUBUR

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : pada suatu hari ketika
Rasulullah SAW tengah
berjalan melintasi hiythan
(pekuburan) di Madinah atau
Makkah, beliau mendengar
suara kesakitan dua orang
yang sedang mengalami siksa
kubur. Nabi Muhammad Saw.
Bersabda,”dua orang ini
disiksa karena melakukan
dosa besar”. Nabi Muhammad
Saw. Menambahkan,”benar !
(mereka disiksa karena satu
dosa besar). Yang seorang
tidak membersihkan dirinya
dari kotoran air kencing,
sementara yang lainnya
karena suka memfitnah”. Nabi
Muhammad Saw. Kemudian
meminta sebatang ranting
hijau (dari sebuah pohon
kurma), mematahkannya
(menjadi dua bagian) dan
menyimpannya masing-masing
satu patahan di atas kedua
kuburan itu. Ketika sahabat-
sahabatnya bertanya kenapa
Nabi Muhammad Saw.
Melakukan hal itu, Nabi
Muhammad Saw. Menjawab,
“aku berharap barangkali
dapat mengurangi siksaan
mereka hingga dua batang
ranting itu kering”

PERISTIWA DI ALAM KUBUR

Diriwayatkan dari Anas ra. :
Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda,“ketika manusia
berbaring di dalam kuburnya
dan para sahabatnya pulang,
ia mendengar langkah kaki
mereka. Dua malaikat datang
kepadanya, menyuruhnya
duduk dan bertanya
kepadanya; apa yang pernah
kau katakan tentang
Muhammad Saw ? ia akan
berkata: aku bersaksi bahwa
Ia adalah hamba Allah dan
Rasul-Nya. Kemudian akan
dikatakan padanya, “lihatlah
tempatmu di neraka, Allah
telah menukarnya dengan
dengan sebuah tempat di
surga karena itu”. Kemudian
Nabi Muhammad Saw
menambahkan,“orang itu
akan melihat kedua tempat
itu. Tetapi orang kafir atau
munafik akan berkata kepada
dua malaikat itu,“aku tidak
tahu, tetapi aku mengatakan
apa yang dikatakan orang-
orang!”. Akan dikatakan
kepadanya, “kau tidak tahu
tetapi kau tidak mengambil
petunjuk (dengan mengikuti Al
Quran). Kemudian ia akan
dipukuli dengan palu besi di
antara dua telinga nya, ia
akan menjerit dan jeritannya
terdengar oleh apa pun yang
ada di dekatnya, kecuali
manusia dan jin.”

PERKATAAN YANG TEGUH DI ALAM KUBUR

Diriwayatkan dari Al Bara’ bi
Azib ra. : Nabi Muhammad
Saw pernah bersabda,“ketika
orang yang beriman
didudukkan di dalam
kuburnya, para malaikat pun
menemuinya dan ia bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah
Rasul Allah”. Hal itu sesuai
dengan firman Allah: Allah
menguatkan orang-orang yang
beriman dengan perkataan
yang teguh…(QS Ibrahim
[14]:27)

ORANG NON MUSLIM DIAZAB SEJAK DI ALAM KUBUR

Diriwayatkan dari Abu Ayyub
ra. : suatu ketika Rasulullah
Saw keluar setelah matahari
terbenam dan mendengar
sebuah suara (yang
mengerikan) dan berkata,
“orang-orang yahudi sedang
diazab di kuburan mereka”.

Selalu Berdoa Mohon Perlindungan Dari Azab dan Fitnah

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
selalu berdoa kepada Allah:
“ya Allah ! aku berlindung
kepada-Mu dari azab kubur,
azab neraka, fitnah hidup,
fitnah mati, dan dari fitnah
Dajjal”.

DIPERLIHATKAN SURGA ATAU NERAKA KETIKA DI ALAM KUBUR

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“ketika
salah seorang dari kalian
meninggal, akan diperlihatkan
kepadanya tempatnya pada
pagi dan dan sore hari.
Apabila ia termasuk salah
seorang penghuni surga, akan
diperlihatkan surga
kepadanya. Dan apabila ia
termasuk penghuni neraka,
akan diperlihatkan neraka
kepadanya. Kemudian
dikatakan kepadanya,“inilah
tempatmu kelak ketika Allah
menghidupkanmu kembali di
hari kiamat””.

TENTANG SURGA DAN NERAKA

Diriwayatkan dari Samurah bin
Jundab : setiap kali Rasulullah
Saw menyelesaikan shalat
(subuh), Nabi Muhammad Saw
menghadapkan wajahnya
kepada kami dan bertanya,
“siapa diantara kalian yang
bermimpi tadi malam?” maka
orang yang bermimpi malam
itu akan menceritakannya.
Nabi Muhammad Saw akan
mengatakan,“Masya’ Allah”.
Pada suatu hari Nabi
Muhammad Saw bertanya
apakah ada salah seorang dari
kami yang melihat sesuatu di
dalam mimpinya. Kami
menjawab tidak, Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“tetapi tadi malam aku telah
melihat (dalam mimpi) dua
orang laki-laki menemuiku,
menjabat tanganku dan
membawaku ke Tanah Suci.
Disana, aku melihat seseorang
tengah duduk dan yang
lainnya berdiri memegang
sebuah pengait besi dan
menekannya ke mulut orang
yang disebut pertama hingga
mengenai tulang rahangnya,
merobek pipinya yang
sebelah, dan pipinya yang
sebelah lagi; pada saat yang
bersamaan pipinya yang
sebelah telah normal kembali.
Begitulah hal itu dilakukan
berulang kali.
Aku berkata, “apa ini?”
mereka berkata agar
meneruskan perjalanan
hingga kami melihat seorang
laki-laki yang berbaring dalam
posisi meniarap, dan lelaki
lain berdiri di atas kepalanya
membawa sebuah batu atau
kepingan karang,
meremukkan kepala orang
yang disebut pertama, dengan
batu itu. Setiap kali ia
memukul kepala orang itu,
batu itu menggelinding. Ia
mengambil batu itu dan ketika
kembali, kepala orang yang
telah hancur itu telah normal
kembali dan ia kembali
menghancurkan kepala orang
itu (dan begitu seterusnya).
Aku berkata,”siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan; maka kami pun
meneruskan perjalanan
hingga melewati sebuah
lubang mirip sebuah tungku,
yang atasnya sempit dan
bawahnya lebar, dan api
berkobar-kobar di bawah
lubang itu. Setiap kali nyala
api membesar orang-orang
terangkat ke atas seakan-
akan mereka hendak
terlontar dari sana, dan setiap
kali nyala api menjadi lebih
tenang, orang-orang jatuh
kebawahnya. Orang-orang itu
terdiri dari laki-laki dan
perempuan yang telanjang.
Aku berkata,“siapa (apa)
ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan. Maka kami pun
meneruskan perjalanan
hingga tiba di sebuah sungai
darah dan seorang laki-laki
berkubang di dalamnya.
Seorang laki-laki lain (berdiri
di pinggir sungai) dengan
sejumlah batu di depannya,
laki-laki ini menyerang orang
yang disebut pertama. Setiap
kali orang yang berada di
dalam sungai ingin keluar dari
sana, laki-laki ini
melemparkan sebuah batu ke
mulutnya sehingga
menyebabkan ia terjerembab
ke tempatnya semula. Aku
berkata,“siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan, maka kamipun
meneruskan perjalanan
hingga tiba di sebuah kebun
hijau lebat yang elok dan di
dalamnya terdapat sebuah
pohon yang luar biasa
besarnya. Di bawah pohon itu
duduk seorang lelaki tua
dengan sejumlah anak. Aku
melihat lelaki lain dengan api
di depannya dan ia
mengobarkannya.
Kemudian mereka (dua
sahabatku) membawaku
memanjat pohon itu dan
membawaku masuk ke sebuah
rumah yang paling indah yang
pernah ku lihat. Di dalamnya
terdapat sejumlah orang tua
dan anak muda, perempuan
dan anak-anak.
Kemudian mereka
membawaku keluar dari
rumah itu lalu membawaku
memanjat pohon itu lebih
tinggi dan membawaku masuk
ke sebuah rumah yang lain
yang lebih elok dan lebih
indah dari sebelumnya yang
berisi orang-orang tua dan
orang-orang muda.
Aku berkata kepada mereka
(dua sahabatku),“ anda telah
membuatku berkeliling
sepanjang malam. Ceritakan
padaku semua yang telah
kulihat.” Mereka berkata,
“baiklah. Orang yang kau lihat
dirobek pipinya, dahulunya
seorang pembohong dan
selalu mengatakan
kebohongan. Atas perintahnya
orang-orang akan
menyebarkan kebohongannya
ke seluruh dunia. Maka ia
akan dihukum seperti itu di
hari kiamat. Orang yang kau
lihat kepalanya dihancurkan
adalah orang yang telah diberi
Allah pengetahuan Al Quran
tetapi ia tidur sepanjang
malam (tidak membacanya)
dan perbuatannya di dunia
tidak didasarkan atasnya;
maka demikianlah
hukumannya di hari kiamat.
Dan orang-orang yang kau
lihat berada di dalam lubang
adalah orang-orang yang
berzina (para pezina). Orang-
orang yang kau lihat di sungai
darah adalah para rentenir
(berhubungan dengan riba).
Dan orang yang kau lihat
duduk di bawah pohon adalah
Ibrahim a.s. anak-anak di
sekelilingnya adalah ruh
orang-orang yang telah
meninggal. Dan orang yang
mengobarkan nyala api
adalah Malik, penjaga pintu
neraka. Adapun rumah
pertama yang kau masuki
adalah rumah orang-orang
beriman pada umumnya.
Sedangkan rumah yang kedua
(yang kau masuki) adalah
rumah para syahid. Aku
adalah Jibril dan ini adalah
Mikail. Angkat kepalamu”.
Aku mengangkat kepalaku
dan melihat sesuatu seperti
awan di atasku. Mereka
berkata,“itulah tempatmu”.
Aku berkata,”izinkan aku
masuk ke tempatku”. Mereka
berkata, “masih terdapat
sebagian usiamu yang belum
digenapkan olehmu. Apabila
telah genap (sisa usia
hidupmu) kau akan masuk ke
tempatmu”.