Sabtu, 14 Mei 2011

KURBAN SEBELUM SHALAT ID, TIDAK DITERIMA

diriwayatkan (dari Al Bara' bin
Azib) r.a. ; Nabi Muhammad
Saw menyampaikan khutbah
setelah mengerjakan shalat
pada hari raya Nahr dan
berkata," siapa pun yang
mengerjakan shalat seperti
kami dan menyembelih
(kurban) seperti kami maka
nusuk-nya (kurbannya) akan
diterima oleh Allah Swt. Dan
siapa pun yang menyembelih
kurbannya sebelum shalat Id,
maka nusuk-nya tidak
diterima Allah".
Abu Burdah bin Niyar, paman
Al Bara' berkata," ya
Rasulullah ! aku telah
menyembelih dombaku
sebelum shalat Id dan aku
mengira bahwa hari ini adalah
hari makan dan minum dan
(tadinya) aku ingin dombaku
menjadi domba pertama yang
disembelih di rumahku. jadi
aku menyembelihnya dan
makan sebelum mengerjakan
shalat".
Nabi Muhammad Saw
bersabda,"domba yang kamu
sembelih hanyalah daging
(bukan nusuk)"
Abu Burdah berkata," ya
Rasulullah, aku memiliki
kambing betina muda yang
lebih kusayangi daripada dua
dombaku. apakah itu cukup
sebagai nusuk atas namaku?"
Nabi Muhammad Saw
bersabda, "ya, itu cukup
bagimu (sebagai nusuk) tetapi
tidak untuk orang lain setelah
kamu".

AMALAN SURGA

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah : seorang Arab Badui
menemui Nabi Muhammad
Saw dan berkata,“katakan
kepadaku sebuah jenis
perbuatan (amal) yang
apabila ku kerjakan akan
membawaku ke surga”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“beribadahlah kepada Allah
dan tidak mempersekutukan-
Nya dengan apa pun,
mengerjakan shalat,
membayar zakat yang
diwajibkan (mafrudhah),
puasa di bulan Ramadhan”.
Orang badui itu berkata,
“demi Dia yang menggenggam
hidupku, aku tidak akan
mengerjakan lebih dari ini”.
Ketika orang badui itu telah
pergi, Nabi Muhammad Saw
bersabda,“siapa pun yang
ingin melihat penghuni surga,
maka lihatlah orang itu”.

AMAL IBADAH YANG PALING DICINTAI ALLAH

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra : Rasulullah Saw
pernah bersabda,“perbuatan
yang engkau lakukan tidak
akan menyelamatkan engkau
dari api neraka”, mereka
berkata, “bahkan engkau
sendiri ya Rasulullah?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“bahkan aku sendiri, kecuali
Allah melindungiku dengan
kasih dan rahmatNya. Oleh
karena itu lakukanlah
perbuatan baik sepatut
mungkin, setulus mungkin,
sedapat mungkin dan
beribadahlah kepada Allah
pada pagi dan sore hari, pada
sebagian dari malam hari dan
bersikaplah al-qashd
(mengambil pertengahan dan
melaksanakannnya secara
tetap) karena dengan cara
itulah kamu akan mencapai
(surga)”.
Diriwayatkan dari Aisyah ra :
seseorang bertanya kepada
Nabi Muhammad Saw,
“apakah amal (ibadah) yang
paling dicintai Allah?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,”
amal (ibadah) yang dilakukan
secara tetap meskipun
sedikit”

KISAH SEKUMPULAN JIN YANG MENDENGARKAN AL-QURAN

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : Rasulullah Saw
berangkat dengan niat pergi
ke Suq Ukazh (Pasar Ukazh)
bersama para sahabatnya.
Pada waktu itu, sebuah
rintangan telah ditempatkan
di antara setan-setan (dari
bangsa jin) dan kabar dari
langit. Api yang menyala
dilemparkan kepadanya.
Setan-setan pergi menemui
kaumnya yang bertanya
kepada mereka,”apa yang
terjadi denganmu?” mereka
berkata,”sebuah rintangan
telah ditempatkan diantara
kami dan kabar dari langit
(as-sama’), api yang menyala
dilemparkan kepada kami”,
mereka berkata,”sesuatu
yang ditempatkan sebagai
rintangan antara kalian
dengan kabar dari langit pasti
sesuatu yang baru saja terjadi.
Pergilah ke arah timur dan
arah barat dan lihat apa yang
telah ditempatkan sebagai
rintangan antara kalian
dengan kabar dari langit”.
Mereka yang pergi menuju
Tihama berpapasan dengan
Nabi Muhammad Saw di
sebuah tempat bernama
Nakhla dan tempat itu
terdapat di jalan yang menuju
Suq Ukazh dan Nabi
Muhammad Saw tengah
mengerjakan shalat subuh
berjamaah dengan para
sahabatnya. Ketika mereka
(para jin) mendengar al
Quran, mereka
memperhatikannya dan
berkata,”demi Allah! Inilah
rintangan yang telah
menghalangi kita dengan
kabar dari langit”. Mereka
kembali kepada kaumnya dan
berkata,”wahai kaumku!
Sungguh kami telah
mendengar bacaan yang
menakjubkan (al Quran).
Bacaan itu menuntun ke jalan
yang lurus; dan disanalah
kami beriman dan kami tidak
akan pernah
mempersekutukan sesuatu
pun dengan Tuhan kami”.
Allah mewahyukan ayat-ayat
berikut ini kepada Nabi
Muhammad Saw;diwahyukan
kepadaku, bahwa
sekumupulan jin telah
mendengarkan (al Quran)….
(QS Al Jin [72]). Dan yang
diwahyukan kepada Nabi
Muhammad Saw adalah
perbincangan para jin itu.

YANG MEMBERITAHUKAN PERIHAL JIN YANG MENDENGARKAN AL-QURAN

diriwayatkan dari Abdullah bin
Mas'ud ra. : bahwa ia ditanya
seseorang, "siapa yang
memberitahu Nabi Saw
perihal sekelompok jin yang
mendengarkan pembacaan Al
Quran?" dia berkata bahwa
yang memberitahu Nabi Saw
adalah sebatang pohon.

TULANG DAN KOTORAN BINATANG SEBAGAI MAKANAN JIN

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. bahwa suatu
ketika Nabi Saw membawa
sebelanga air untuk berwhudu
dan berhajat. (ketika ia [Abu
Hurairah] mengikutinya, Nabi
Saw bersabda, "siapa ini?" ia
berkata, "aku, Abu Hurairah".
Nabi Saw bersabda, "bawakan
aku batu, jangan tulang atau
kotoran hewan". Abu Hurairah
selanjutnyaberkata; maka
dengan ujung bajuku aku
membawakan sejumlah batu
dan setelah itu pergi menjauh.
setelah selesai, aku berjalan
bersamanya dan berkata,
"mengapa (kau melarangku
membawa) tulang atau
kotoran binatang?" Nabi Saw
bersabda, "itu makanan jin".

LARANGAN MENIKAHI WANITA SEPERSUSUAN

(Diriwayatkan dari Abdullah
bin Mulaika r.a. ): Uqbah bin
Harits r.a. : berkata bahwa ia
menikah dengan anak
perempuan Abi Ihab bin Aziz.
Tak lama kemudian seorang
perempuan menemuinya dan
berkata;“akulah yang
menyusui Uqbah dan
perempuan yang dinikahinya”,
Uqbah berkata kepadanya,
“aku tidak tahu, kamu telah
menyusuiku dan kamu tidak
mengatakannya kepadaku”,
kemudian dia pergi menemui
Rasulullah SAW di Madinah,
dan bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang itu,
Rasulullah SAW menjawab,
“bagaimana dapat kamu
(tetap memperistrinya),
padahal telah dikatakan
kepadamu (bahwa ia adalah
saudara sesusu mu)”
kemudian Uqbah menceraikan
istrinya, dan kemudian istrinya
menikah dengan orang lain

MANDI BERSAMA ISTRI DAN SYARAT MENCUMBU ISTRI SELAMA HAID

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. :
Nabi Muhammad Saw. Dan
aku biasa mandi bersama
dalam sebuah bak manakala
kami sedang dalam keadaan
junub. Selama masa haid, ia
menyuruhku memakai izar
(pakaian {pembalut} yang
dikenakan dibawah pinggang)
dan biasa mencumbuku.
Selama ber I’tikaf, ia
mendekatkan kepalanya yang
mulia kepadaku dan aku
mensucikannya selama masa
haidku.

ETIKA BERDAGANG DAN LARANGAN MENJADI PEREMPUAN PENYEBAB PERCERAIAN

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
melarang menjual barang
penghuni kota atas nama
penghuni padang pasir,
demikian pula dengan najsh.
dan seseorang tidak boleh
menganjurkan kepada
pembeli yang telah mencapai
kesepakatan dengan penjual
lainnya untuk membatalkan
kesepakatan tersebut, supaya
ia beralih kepadanya dengan
membeli barang
dagangannya; demikian pula
seseorang tidak boleh
meminang seorang gadis yang
telah dipinang orang lain; dan
seorang perempuan dilarang
menjadi penyebab
diceraikannya perempuan
yang lain dengan maksud
menggantikan tempatnya.

UPAH MENGAWINKAN HEWAN TAK BOLEH DIAMBIL

diriwayatkan dari Ibn Umar
ra. : Nabi Muhammad Saw
melarang seseorang
mengambil upah dari
mengawinkan hewan.

SEORANG WANITA YANG DITHALAQ TIGA HARUS MENIKAH SEBELUM RUJUK

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
istri Rifa'ah Al-Qurazhi
meneumui Rasulullah Saw dan
berkata, "Ya Rasulullah !
Rifa'ah menceraikanku
(dengan thalaq) yang tidak
dapat dibatalkan. kemudian
aku menikahi Abdur Rahman
bin Al Zubair Al Qurazhi yang
impoten". Rasulullah Saw
bersabda, "mungkin kamu
ingin kembali ke Rifa'ah? tidak
(kamu tidak dapat kembali ke
Rifa'ah) hingga kamu dapat
memperoleh kesenangan
berhubungan badan
dengannya (Abdur Rahman)
dan sebaliknya".

TENTANG NERAKA DAN SURGA

Diriwayatkan dari Samurah bin
Jundab : setiap kali Rasulullah
Saw menyelesaikan shalat
(subuh), Nabi Muhammad Saw
menghadapkan wajahnya
kepada kami dan bertanya,
“siapa diantara kalian yang
bermimpi tadi malam?” maka
orang yang bermimpi malam
itu akan menceritakannya.
Nabi Muhammad Saw akan
mengatakan,“Masya’ Allah”.
Pada suatu hari Nabi
Muhammad Saw bertanya
apakah ada salah seorang dari
kami yang melihat sesuatu di
dalam mimpinya. Kami
menjawab tidak, Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“tetapi tadi malam aku telah
melihat (dalam mimpi) dua
orang laki-laki menemuiku,
menjabat tanganku dan
membawaku ke Tanah Suci.
Disana, aku melihat seseorang
tengah duduk dan yang
lainnya berdiri memegang
sebuah pengait besi dan
menekannya ke mulut orang
yang disebut pertama hingga
mengenai tulang rahangnya,
merobek pipinya yang
sebelah, dan pipinya yang
sebelah lagi; pada saat yang
bersamaan pipinya yang
sebelah telah normal kembali.
Begitulah hal itu dilakukan
berulang kali.
Aku berkata, “apa ini?”
mereka berkata agar
meneruskan perjalanan
hingga kami melihat seorang
laki-laki yang berbaring dalam
posisi meniarap, dan lelaki
lain berdiri di atas kepalanya
membawa sebuah batu atau
kepingan karang,
meremukkan kepala orang
yang disebut pertama, dengan
batu itu. Setiap kali ia
memukul kepala orang itu,
batu itu menggelinding. Ia
mengambil batu itu dan ketika
kembali, kepala orang yang
telah hancur itu telah normal
kembali dan ia kembali
menghancurkan kepala orang
itu (dan begitu seterusnya).
Aku berkata,”siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan; maka kami pun
meneruskan perjalanan
hingga melewati sebuah
lubang mirip sebuah tungku,
yang atasnya sempit dan
bawahnya lebar, dan api
berkobar-kobar di bawah
lubang itu. Setiap kali nyala
api membesar orang-orang
terangkat ke atas seakan-
akan mereka hendak
terlontar dari sana, dan setiap
kali nyala api menjadi lebih
tenang, orang-orang jatuh
kebawahnya. Orang-orang itu
terdiri dari laki-laki dan
perempuan yang telanjang.
Aku berkata,“siapa (apa)
ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan. Maka kami pun
meneruskan perjalanan
hingga tiba di sebuah sungai
darah dan seorang laki-laki
berkubang di dalamnya.
Seorang laki-laki lain (berdiri
di pinggir sungai) dengan
sejumlah batu di depannya,
laki-laki ini menyerang orang
yang disebut pertama. Setiap
kali orang yang berada di
dalam sungai ingin keluar dari
sana, laki-laki ini
melemparkan sebuah batu ke
mulutnya sehingga
menyebabkan ia terjerembab
ke tempatnya semula. Aku
berkata,“siapa (apa) ini?”
Mereka mengatakan
kepadaku agar meneruskan
perjalanan, maka kamipun
meneruskan perjalanan
hingga tiba di sebuah kebun
hijau lebat yang elok dan di
dalamnya terdapat sebuah
pohon yang luar biasa
besarnya. Di bawah pohon itu
duduk seorang lelaki tua
dengan sejumlah anak. Aku
melihat lelaki lain dengan api
di depannya dan ia
mengobarkannya.
Kemudian mereka (dua
sahabatku) membawaku
memanjat pohon itu dan
membawaku masuk ke sebuah
rumah yang paling indah yang
pernah ku lihat. Di dalamnya
terdapat sejumlah orang tua
dan anak muda, perempuan
dan anak-anak.
Kemudian mereka
membawaku keluar dari
rumah itu lalu membawaku
memanjat pohon itu lebih
tinggi dan membawaku masuk
ke sebuah rumah yang lain
yang lebih elok dan lebih
indah dari sebelumnya yang
berisi orang-orang tua dan
orang-orang muda.
Aku berkata kepada mereka
(dua sahabatku),“ anda telah
membuatku berkeliling
sepanjang malam. Ceritakan
padaku semua yang telah
kulihat.” Mereka berkata,
“baiklah. Orang yang kau lihat
dirobek pipinya, dahulunya
seorang pembohong dan
selalu mengatakan
kebohongan. Atas perintahnya
orang-orang akan
menyebarkan kebohongannya
ke seluruh dunia. Maka ia
akan dihukum seperti itu di
hari kiamat. Orang yang kau
lihat kepalanya dihancurkan
adalah orang yang telah diberi
Allah pengetahuan Al Quran
tetapi ia tidur sepanjang
malam (tidak membacanya)
dan perbuatannya di dunia
tidak didasarkan atasnya;
maka demikianlah
hukumannya di hari kiamat.
Dan orang-orang yang kau
lihat berada di dalam lubang
adalah orang-orang yang
berzina (para pezina). Orang-
orang yang kau lihat di sungai
darah adalah para rentenir
(berhubungan dengan riba).
Dan orang yang kau lihat
duduk di bawah pohon adalah
Ibrahim a.s. anak-anak di
sekelilingnya adalah ruh
orang-orang yang telah
meninggal. Dan orang yang
mengobarkan nyala api
adalah Malik, penjaga pintu
neraka. Adapun rumah
pertama yang kau masuki
adalah rumah orang-orang
beriman pada umumnya.
Sedangkan rumah yang kedua
(yang kau masuki) adalah
rumah para syahid. Aku
adalah Jibril dan ini adalah
Mikail. Angkat kepalamu”.
Aku mengangkat kepalaku
dan melihat sesuatu seperti
awan di atasku. Mereka
berkata,“itulah tempatmu”.
Aku berkata,”izinkan aku
masuk ke tempatku”. Mereka
berkata, “masih terdapat
sebagian usiamu yang belum
digenapkan olehmu. Apabila
telah genap (sisa usia
hidupmu) kau akan masuk ke
tempatmu”.

KETIKA MENDAPAT MIMPI BURUK

Diriwayatkan dari Abu
Qatadah ra. : “mimpi baik
adalah dari Allah, sedangkan
mimpi buruk adalah dari
setan. Maka seandainya kalian
mimpiburuk, meludahlah ke
arah kiri dan berlindunglah
kepada Allah, karena dengan
demikian (mimpi buruk) itu
tidak akan
memerangkapnya.”

MUKJIZAT KELUAR AIR DARI SELA JEMARI

(Diriwayatkan dari Tsabit: )
Anas r.a. pernah berkata,
“Nabi Muhammad Saw.
Meminta air, sebuah gayung
yang dasarnya lebar tapi tak
begitu dalam diisi sedikit air,
dibawa ke hadapan Nabi
Muhammad Saw. Yang
kemudian memasukkan jemari
tangannya ke dalamnya”,
lebih jauh Anas Mengatakan,
“aku melihat air memancar
dari sela-sela jemari
tangannya”, Anas
menambahkan,”aku
perkirakan orang-orang yang
berwhudu pada waktu itu
berjumlah antara tujuh puluh
hingga delapan puluh orang”

MUKJIZAT NABI SAW - SEMANGKUK SUSU

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : demi Allah yang
tidak ada sekutu bagi-Nya,
(terkadang) aku tidur di atas
tanah dengan perut lapar dan
(terkadang) aku ikatkan
sebuah batu ke perutku untuk
menahan lapar. Suatu hari
aku duduk di jalan yang biasa
dilalui mereka (Nabi
Muhammad Saw dan para
sahabatnya). Ketika Abu
Bakar lewat aku memintanya
membacakan untukku sebuah
ayat alquran dan aku
memintanya hanya dengan
maksud barangkali ia dapat
menghilangkan rasa laparku,
tetapi ia lewat begitu saja.
KemudianUmar lewat
didepanku dan aku
memintanya membacakan
untukku sebuah ayat dari
kitab Allah dan aku
memintanya hanya dengan
maksud barangkali ia dapat
menghilangkan rasa laparku,
tetapi ia lewat begitu saja.
AkhirnyaAbul Qasim (Nabi
Muhammad Saw) lewat dan ia
tersenyum ketika melihatku
karena ia tahu maksudku
hanya dengan melihat
wajahku. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “wahai Abu
Hirr!” aku menjawab, “labbaik
ya Rasulullah”. Nabi
Muhammad Saw bersabda
kepadaku, “ikuti aku”. Nabi
Muhammad Saw pergi dan aku
berjalandibelakangnya,
mengikutinya.
KemudianNabi Muhammad
Saw masuk kedalam
rumahnya dan aku meminta
izin masuk kerumahnya dan
diizinkan. Nabi Muhammad
Saw melihat semangkuk susu
dan berkata, “darimana ini?”
mereka berkata, “itu hadiah
dari si fulan untukmu”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“wahai Abu Hirr!” aku
menjawab, “labbaik ya
Rasulullah”. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “panggillah
orang-orang shuffah”
Orang-orang shuffah adalah
tamu-tamu islam yang tidak
memiliki keluarga, uang atau
seseorang yang dapat mereka
mintai pertolongan dan setiap
kali objek sedekah diberikan
kepada Nabi Muhammad Saw,
Nabi Muhammad Saw akan
memberikannya kepada
mereka sedangkan Nabi
Muhammad Saw sendiri sama
sekali tidak menyentuhnya.
Dan setiap kali hadiah apapun
diberikan kepada Nabi
Muhammad Saw , Nabi
Muhammad Saw akan
memberikannya sebagian
untuk mereka dan sebagian
untuk diri Nabi Muhammad
Saw.
Perintah Nabi Muhammad Saw
itu membuatku kecewa dan
aku berkata kepada diriku
sendiri, “bagaimana mungkin
susu semangkuk cukup untuk
orang-orang shuffah?”
menurutku susu itu hanya
cukup untuk diriku sendiri.
Nabi Muhammad Saw
menyuruhku memberikan susu
itu kepada mereka. Aku akan
takjub seandainya masih ada
sisa untukku. Tetapi
bagaimanapun aku harus taat
kepada perintah Allah dan
Rasul-Nya. Maka aku pergi
menermui orang-orang
shuffah itu dan memanggil
mereka.
Merekapun berdatangan dan
meminta izin masuk kedalam
rumah. Nabi Muhammad Saw
memberi mereka izin. Mereka
duduk didalam rumah itu.
Nabi Muhammad Saw
bersabda, “wahai Abu Hirr!”
aku menjawab, “labbaik ya
Rasulullah”. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “bawalah susu
ini dan berikan kepada
mereka”. Maka aku
membawa semangkuk susu itu
kepada mereka satu persatu
dan setiap mereka
mengembalikannya kepadaku
setelah meminumnya,
mangkuk susu itu tetap penuh.
Setelahmereka semua selesai
minum dari mangkuk susu itu
aku memberikannya kepada
Nabi Muhammad Saw yang
memegang mangkuk itu
seraya tersenyum jenaka dan
berkata kepadaku, “wahai
Abu Hirr!” aku menjawab,
“labbaik ya Rasulullah”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“masih cukup untuk engkau
dan aku”, aku berkata,
“engkau berkata benar ya
Rasulullah!” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “duduklah dan
minumlah” aku duduk dan
meminumnya. Nabi
Muhammad Saw berkali-kali
memintaku untuk
meminumnya hingga aku
berkata, “tidak, demi Zat yang
mengurusmu sebagai
pembawa kebenaran, perutku
sudah sangat kenyang”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“berikan kepadaku”. Ketika
kuberikan mangkuk itu
kepadanya, Nabi Muhammad
Saw memuji dan menyebut
nama Allah dan meminum sisa
susu itu.

WAHYU DI GUA HIRA

Diriwayatkan dari ‘Aisyah
r.a. : mula-mula wahyu Allah
SWT diturunkan kepada
Rasulullah SAW dalam bentuk
mimpi-mimpi yang
kebenarannya seterang
cahaya siang hari, lalu
kecintaan ber-khalwat
(mengasingkan diri)
dilimpahkan Allah SWT
kepadanya. Ia pergi
berkhalwat di gua Hira tempat
iaberibadah kepada Allah
SWT terus menerus selama
beberapa malam sebelum
kembali (atau ia ingin
berjumpa dengan)
keluarganya. Ia membawa
bekal makanan untuk
persediaan dan pulang
menemui Khadijah (istrinya)
untuk mengambil lagi bekal
makanan hingga wahyu secara
tiba-tibaditurunkan
kepadanya pada saat ia masih
berada di gua itu. Malaikat
datang menemuinya dan
menyuruhnya untuk
membaca. Nabi Saw.
Menjawab, “aku tidak bisa
membaca.” Nabi Saw.
Meneruskan, “kemudian
malaikat itu memelukku
(dengan kuat) dan menekanku
begitu keras hingga aku tidak
bisa bernapas. Kemudian ia
melepaskan aku dan
menyuruh membaca, namun
kembali kujawab,”aku tidak
bisa membaca” lalu untuk
ketiga kalinya ia menangkap
aku dan memelukku dengan
kuat, dan kemudian
melepaskan pelukannya dan
berkata, “Bacalah dengan
nama Tuhanmu yang
menciptakan. Menciptakan
manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Tuhanmu lah yang
Maha Pemurah” (QS. Al Alaq
{96}: 1-3). Kemudian
Rasulullah SAW pulang
membawa wahyu itu dengan
hati yang gundah. Setelah itu
Nabi Saw. Pergi menemui
Khadijah binti Khuwailid r.a.
dan berkata,”selimuti aku!,
selimuti aku!” dia menutupi
tubuhnya dengan selimut
hingga rasa takutnya hilang
dan setelah itu menceritakan
kepada Khadijah apa yang
telah terjadi (lalu
berkata),”aku takut sesuatu
akan terjadi padaku.”
Khadijah menjawab,”Tak
pernah! Demi Allah, Allah
tidak akan pernah
memberimu aib. Kau berbuat
baik terhadap sahabat dan
kerabat, menolong orang
miskin dan papa, memuliakan
tamumu dan memberikan
bantuan kepada orang-orang
yang ditimpa kemalangan.”
kemudian Khadijah
mempertemukan Nabi Saw.
Dengan sepupunya, Waraqah
bin Naufal bin Abd’ Al ‘Uzza,
yang pada masa jahiliyah
menjadi pengikut Nasrani dan
menulis (Kitab Injil) dengan
bahasa Ibrani. Ia menulis Injil
dalam bahasa Ibrani sebanyak
yang diinginkan Allah. Ia telah
uzur dan matanya telah buta.
Khadijah berkata kepadanya,
“sepupuku dengarkanlah
cerita kemenakan laki-lakimu
ini.” Waraqah bertanya,
“Kemenakanku apa yang
telah kau lihat”, Rasulullah
SAW pun menjelaskan apa
yang telah dilihatnya. Setelah
mendengan cerita Nabi Saw.
Waraqah berkata, “Ia adalah
malaikat yang sama (yaitu
Jibril) yang diutus Allah
kepada Musa. Seandainya aku
masih muda dan hidup hingga
datangnya masa ketika
kaummu mengusirmu.”
Rasulullah SAW bertanya,
“apakah mereka akan
mengusirku?” ia menjawab
dengan tegas,”setiap orang
(laki-laki) yang datang dengan
sesuatu yang kau bawa, pasti
dia akan dimusuhi; dan
seandainya aku hidup hingga
datangnya hari itu (ketika kau
diusir) niscaya aku akan
membelamu dengan seluruh
kemampuanku”. Tetapi selang
beberapa hari Waraqah
meninggal dunia dan wahyu
Illahi berhenti sementara
waktu.

WAHYU TURUN SEPERTI LONCENG

Diriwayatkan dari ‘Aisyah
r.a. : Harits bin Hisyam
bertanya kepada Rasulullah
SAW, “ya Rasulullah !
bagaimana wahyu Allah SWT.
Diturunkan kepadamu?
Rasulullah SAW menjawab,
“kadang-kadang ia diturunkan
seperti bunyi sebuah lonceng,
dari berbagai cara wahyu
diturunkan cara inilah yang
paling berat dan kemudian
suara (lonceng) itu
menghilang setelah aku
menerima wahyu itu. Kadang-
kadang malaikat menemuiku
dalam wujud seorang laki-laki
dan berbicara kepadaku dan
aku mengingat apa pun yang
ia katakan .” ‘Aisyah r.a.
menambahkan : ketika
Rasulullah SAW sedang
menerima wahyu pada suatu
hari yang dingin aku melihat
peluh berjatuhan dari dahinya
hingga wahyu itu selesai
diturunkan Allah SWT.

NABI MUHAMMAD SAW TIDAK MENYEMBUNYIKAN SEBAGIAN WAHYU

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
siapapun yang berkata bahwa
Muhammad Saw
menyembunyikan sebagian
yang telah diwahyukan
kepadanya, maka ia adalah
orang yang berdusta. karena
Allah berfirman :wahai
Rasul ! sampaikanlah apa yang
telah diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu(QS Al Ma'idah
[5]:67).

KEUTAMAAN JIHAD

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. Pernah
bersabda,”Allah Azza wa Jalla
mengangkat derajat orang
yang berjihad di jalan Allah,
dan ia melakukan hal itu
(berjihad) semata-mata
karena beriman kepada Allah
dan Rasulullah SAW-Nya,
Allah akan membalasnya
dengan (pahala) atau
rampasan perang (bila di
hidup) atau surga (bila ia
terbunuh)”. Kemudian
Rasulullah SAW
meneruskan,”jika tidak kuatir
memberatkan umatku,
niscaya aku tidak ingin tinggal
di belakang setiap sariyya
(unit pasukan) yang pergi
berjihad di jalan Allah dan aku
ingin gugur sebagai syahid di
jalan Allah dan kemudian
dihidupkan lagi, (berjihad) dan
syahid kembali lalu dihidupkan
lagi,(berjihad) dan syahid
kembali”.

KELUAR CAIRAN BUKAN KARENA HUBUNGAN SEKS

Diriwayatkan dari Ali r.a. :
Aku sering keluar madzdza’
(cairan yang keluar dari
kemaluan bukan karena
melakukan hubungan seksual)
maka aku meminta Miqdad
menanyakannya kepada Nabi
Muhammad Saw., Miqdad pun
menanyakannya dan Nabi
Muhammad Saw. Menjawab,
“cukuplah berwudhu”.

MEMBASUH TUMIT UNTUK KESEMPURNAAN WUDHU

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Amr r.a. : sekali waktu
pada sebuah perjalanan
Rasulullah SAW tertinggal di
belakang kami. Beliau
bergabung dengan kami
ketika kami sedang berwhudu
untuk mengerjakan shalat
yang terlambat. Kami Cuma
mengusap kaki (dan tidak
membasuhnya dengan
sempurna) maka Nabi
Muhammad Saw.
Mengingatkan dengan suara
keras dua sampai tiga kali,
“selamatkan tumitmu dari api
neraka”.

KEUTAMAAN MEMPERLUAS DAERAH WUDHU

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : aku pernah
mendengar Rasulullah SAW
bersabda,“pada hari Kiamat
kelak umat ku akan dipanggil
Al-Ghurr Al-Muhajjalun dari
(cahaya) bekas whudu mereka
dan siapa pun yang dapat
meluaskan wilayah cahayanya
haruslah memperluaskannya”

LARANGAN MEMAKAI TANGAN KANAN UNTUK MEMBASUH DAN ADAB MINUM AIR

Diriwayatkan dari Abu
Qatadah r.a. : Rasulullah SAW
pernah bersabda,“kapan pun
kalian minum air, tidak boleh
bernapas di dalam tempat air
minum itu. Dan kapan pun
kalian pergi ke kamar mandi,
tidak boleh menyentuh atau
membasuh kelamin dengan
tangan kanan”.

LARANGAN BUANG AIR KECIL DI GENANGAN AIR

Diriwayatkan dari (Abu
Hurairah) r.a. : Rasulullah
SAW pernah bersabda,
“engkau tidak boleh buang air
kecil di atas genangan air
yang tidak mengalir sebab
(mungkin kau memerlukannya
untuk) mandi (bersuci) di
dalamnya”

URUTAN MANDI JANABAH

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. :
setiap kali Nabi Muhammad
Saw. Mandi setelah janabah,
Nabi Muhammad Saw.
Memulainya dengan mencuci
kedua tangannya, kemudian
berwhudu sebagaimana
hendak melakukan shalat.
Setelah itu Nabi Muhammad
Saw. Memasukkan jemari
tangannya ke dalam air dan
mengusap akar rambutnya
dengan jemari tangannya,
kemudian menyiramkan tiga
genggam penuh air ke atas
kepalanya dan setelah itu
menyiramkan air ke seluruh
tubuhnya.
Diriwayatkan dari Maimunah
r.a. (istri Nabi Muhammad
Saw.) : Rasulullah SAW
berwhudu sebagaimana
hendak mengerjakan shalat
tetapi tidak mencuci kedua
kakinya. Nabi Muhammad
Saw. Membasuh cairan yang
keluar dari bagian tertentu
tubuhnya kemudian
menyiramkan air keseluruh
tubuhnya. Ia mengeluarkan
kakinya dari tempat itu (dari
tempat mandi) kemudian
mencucinya. Dan begitulah
caranya Nabi Muhammad
Saw. mandi janabah.

MANDI WAJIB SETELAH HUBUNGAN BADAN

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Nabi
Muhammad Saw. Pernah
bersabda,“ketika seorang
lelaki duduk di antara empat
bagian tubuh seorang
perempuan dan melakukan
hubungan badan dengannya,
maka ia wajib mandi”

TIDUR SETELAH JUNUB DALAM KEADAAN ADA WUDHU

Diriwayatkan dari Umar bin Al
Khaththab r.a. : aku bertanya
kepada Rasulullah SAW,
“bolehkah kami tidur dalam
keadaan junub?” Nabi
Muhammad Saw.
Menjawab,”ya, apabila kalian
punya whudu, kalian boleh
tidur dalam keadaan junub”

BERSIWAK KETIKA AKAN SHALAT

diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a. : Rasulullah Saw.
pernah bersabda, "seandainya
tidak akan memberatkan
umatku, aku akan
memerintahkan mereka untuk
membersihkan gigi mereka
dengan siwak setiap akan
shalat."

MENCUCI HIDUNG SAAT WUDHU

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, “Seandainya salah
seorang dari kalian bangun
dari tidur dan berwudhu, ia
harus mencuci hidungnya
dengan memasukkan air ke
dalam lubang hidungnya tiga
kali. Karena setan tinggal di
bagian dalam lubang
hidungnya sepanjang malam”

JENAZAH YANG MATI SYAHID

Diriwayatkan dari Jabir bin
Abdullah ra. : bahwa Nabi
Muhammad Saw
mengumpulkan setiap dua
orang yang mati syahid dalam
perang Uhud di dalam
selembar kain, kemudian
bertanya,“siapa di antara
mereka yang lebih
mengetahui tentang Al
Quran?” ketika salah seorang
dari mereka ditunjukkan, Nabi
Muhammad Saw memasukkan
orang itu terlebih dahulu ke
dalam kubur dan berkata,
“aku akan bersaksi untuk
mereka di hari kiamat”. Nabi
Muhammad Saw
memerintahkan untuk
mengubur mereka tanpa
membersihkan darah mereka
lebih dahulu dan Nabi
Muhammad Saw tidak
memandikan maupun
menshalatkan mereka.

JIHAD KAUM PEREMPUAN

Diriwayatkan dari Aisyah ra.,
Ummu Al Mu’minin : aku
berkata, “ ya Rasulullah !
menurut pertimbangan kami ,
jihad adalah perbuatan yang
utama. Haruskah kami ikut
berjihad?”. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “jangan ! Jihad
terbaik (untuk kaum
perempuan) adalah haji
mabrur”.

SYAHID DALAM MEMPERTAHANKAN HARTA MILIKNYA

diriwayatkan dari Abdullah bin
Amr ra. : aku pernah
mendengar Nabi Muhammad
Saw bersabda, "orang yang
mati karena mempertahankan
harta miliknya adalah syahid".

KEUTAMAAN DZIKIR

diriwayatkan dari Abu Musa
ra. : Nabi Saw pernah
bersabda, "perumpamaan
orang yang mengingat Allah
dan orang yang tidak
mengingat Allah adalah
seperti orang hidup dengan
orang mati".

KEUTAMAAN DZIKIR TASBIH

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Rasulullah Saw
pernah bersabda, "siapapun
yang mengucapkan
'subhanallah wa
bihamdihi' (Maha suci Allah
dan segala puji bagi-Nya)
seratus kali sehari, semua
dosanya akan diampuni Allah
meskipun (dosanya) sebanyak
buih lautan".

ADAB TIDUR DAN LARANGAN MENAMBAHKAN/MERUBAH APA YANG SUDAH DIAJARKAN NABI MUHAMMAD SAW.

Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin
Azib r.a. : Nabi Muhammad
Saw. Pernah bersabda
kepadaku,“kapan pun engkau
hendak tidur berwhudu lah
terlebih dahulu sebagaimana
engkau hendak shalat,
berbaringlah dengan
menghadap ke arah kanan
dan berdoalah
‘Allahumma aslamtu wajhi
ilaika, wa fawwadhtu amri
ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika
raghbatan wa rahbatan ilaika.
La malja’a wa laa manja
minka illa ilaika. Allahumma
amantu bikitabikal-ladzi
anzalta wa Nabiyyikal arsalta’
(ya Allah! Aku berserah diri
kepada-Mu, mempercayakan
seluruh urusan ku kepada-Mu
aku bergantung kepada-Mu
untuk memperoleh berkah-Mu
dengan harapan dan
ketakutanku kepada-Mu, tak
ada tempat untuk
perlindungan dan keamanan
selain-Mu. Ya Allah! Aku
percaya kepada kitab-Mu dan
aku percaya kepada Nabi-Mu
yang telah engkau utus)
maka apabila malam itu
engkau mati, kau akan mati
dalam keimanan. Biarkanlah
kata-kata tadi menjadi kata-
katamu yang terakhir”
aku mengulang doa itu di
hadapan Nabi Muhammad
Saw. Dan ketika sampai pada
kalimat“Allahumma amantu
bikitabikal ladzi anzalta” (ya
Allah! aku percaya kepada
kitab-Mu yang telah engkau
turunkan) aku
melanjutkan,”wa Rasulika
(dan Rasul-Mu)”. Nabi
Muhammad Saw.
Bersabda,”bukan (‘wa
Rasulika’, tetapi); wa
nabiyyikal ladzi arsalta”(Nabi-
Mu yang Engkau utus).

TIDUR SETELAH JUNUB DALAM KEADAAN ADA WUDHU

Diriwayatkan dari Umar bin Al
Khaththab r.a. : aku bertanya
kepada Rasulullah SAW,
“bolehkah kami tidur dalam
keadaan junub?” Nabi
Muhammad Saw.
Menjawab,”ya, apabila kalian
punya whudu, kalian boleh
tidur dalam keadaan junub”

ADAB KETIKA MALAM TIBA

Diriwayatkan dari Jabir ra. :
Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda, “ketika malam
turun, dekatkanlah anak-anak
kalian kepadamu, karena
waktu itu setan bertebaran.
Sejam kemudian, kalian dapat
melepaskan mereka; dan
tutuplah pintu-pintu rumahmu
dan sebutlah nama Allah,
padamkanlah lampumu dan
sebutlah nama Allah, tutuplah
minumanmu dan sebutlah
nama Allah, tutuplah juga
bejanamu dan sebutlah nama
Allah, sekalipun hanya dengan
meletakkan sesuatu di
atasnya”.

BACAAN SURAH SEBELUM TIDUR

Diriwayatkan dari Aisyah :
setiap kali Rasulullah Saw
hendak tidur (malam hari)
Nabi Saw menangkupkan
kedua tangannya dan
meniupnya setelah membaca
Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan
Al Nas, lalu mengusapkannya
ke seluruh bagian tubuhnya.
dimulai dari kepala, wajah,
dan bagian depan tubuhnya.
Nabi Saw melakukannya tiga
kali.

LARANGAN MEMAKAI TANGAN KANAN UNTUK MEMBASUH DAN ADAB MINUM AIR

Diriwayatkan dari Abu
Qatadah r.a. : Rasulullah SAW
pernah bersabda,“kapan pun
kalian minum air, tidak boleh
bernapas di dalam tempat air
minum itu. Dan kapan pun
kalian pergi ke kamar mandi,
tidak boleh menyentuh atau
membasuh kelamin dengan
tangan kanan”.

TIDAK MENUNJUKAN KESHALEHAN SESEORANG

(Diriwayatkan dari Kharijah
bin Zaid bin Tsabit ) : Ummu al
Ala’ ra., seorang perempuan
Anshar yang memberikan
baiatnya kepada Nabi
Muhammad Saw berkata
kepadaku,“orang-orang yang
berhijrah masing-masing
diserahkan kepada kami
dengan cara diundi dan kami
mendapat bagian utsman bin
mazh’un. Kami
menempatkannya di rumah
kami. Di kemudian hari ia
menderita penyakit parah.
Ketika ia meninggal dunia dan
telah dimandikan serta
dikafani, Rasulullah Saw
datang dan aku berkata,
“semoga kasih sayang Allah
terlimpah kepadamu, wahai
abu al Sa’Ib ! aku bersaksi
bahwa Allah telah
memuliakanmu”, Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“bagaimana anda tahu Allah
telah memuliakannya ?” aku
menjawab,”ya Rasulullah !
biarlah ayahku berkurban
untukmu. Kapada siapa lagi
Allah melimpahkan
kemuliaan-Nya?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,”
sesungguhnya kematian telah
menjemputnya. Demi Allah,
akupun berharap kebaikan
untuknya, tetapi demi Allah,
meskipun aku utusan Allah,
aku tidak tahu apa yang akan
dilakukan Allah terhadapku””.
Semenjak itu ia (Kharijah)
tidak pernah lagi
mempertunjukkan kesalehan
seseorang”.

CARA TAYAMUM

diriwayatkan dari Ammar bin
Yasir r.a. : aku pernah
berkata kepada Umar bin Al
Khaththab r.a. :”ingatkah
engkau ketika kau dan aku
(sedang dalam keadaan junub)
bersama-sama dalam sebuah
perjalanan dan kau tidak
mengerjakan shalat tetapi aku
berguling-guling di atas tanah
dan mengerjakan shalat? Aku
memberitahukan kejadian ini
kepada Rasulullah SAW dan
beliau bersabda,”cukuplah
bagimu berbuat seperti ini”.
Nabi Muhammad Saw.
Kemudian menekankan
(kedua telapak tangannya)
dengan ringan ke atas tanah
lalu meniupnya dan
mengusapkan debu itu ke
wajah dan kedua belah
tangannya yang mulia.

MENGGILIR MINUMAN MULAI DARI SEBELAH KANAN

(diriwayatkan dari Al Zuhri)
Anas bin Malik ra. berkata :
"suatu ketika (seseorang)
memerah susu biri-biri untuk
Rasulullah Saw yang sedang
berada di rumahku. susu itu
tercampur air sumur di
rumahku. segelas susu itu
diberikan kepada Nabi
Muhammad Saw yang
kemudian meminumnya. pada
waktu itu Abu Bakar duduk di
sebelah kiri Rasulullah Saw
dan seorang badui duduk di
sebelah kanannya. ketika
Rasulullah Saw menurunkan
gelas itu dari bibirnya, 'Umar
khawatir Nabi Saw akan
memberikannya kepada si
orang Badui, maka dia
berkata, "Ya Rasulullah !
berikan kepada Abu Bakar
yang duduk di samping anda.".
tetapi Nabi Saw
memberikannya kepada orang
badui yang duduk di sebelah
kanan beliau dan bersabda,
"kamu harus memulai dari
orang yang duduk di sebelah
kananmu"'.

ADAB MAKAN

diriwayatkan dari Umar abi
Salamah ra. :
aku seorang anak laki-laki di
bawah asuhan Rasulullah Saw
dan tanganku biasa
menjelajahi semua hidangan
yang ada di depanku.
Rasulullah Saw bersabda
kepadaku, "wahai anak,
mulailah dengan menyebut
nama Allah, dan makanlah
dengan tangan kananmu.
makanlah makanan yang
letaknya paling dekat
denganmu".
sejak saat itu, saya makan
seperti itu.