Senin, 16 Mei 2011

KAFIR TERHADAP SUAMI

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : Nabi Muhammad Saw.
Pernah bersabda, “Neraka
diperlihatkan kepadaku dan
sebagian besar penghuninya
adalah perempuan kafir”. Ada
seseorang yang
bertanya,”apakah mereka
kafir terhadap Allah (atau
apakah mereka tidak
bersyukur kepada Allah)?”
Nabi Muhammad Saw.
Menjawab, “mereka kafir
(tidak berterima kasih)
kepada suaminya, dan (kafir
atas) perbuatan baik yang
dilakukan oleh suaminya.
Seandainya masa tertentu
kalian selalu berbuat baik
kepada salah seorang dari
mereka dan kemudian ia
melihat sesuatu dalam dirimu
(yang tidak disukainya), ia
akan berkata,”kau sama
sekali tidak pernah berbuat
baik kepadaku.

MENGHORMATI PEMBANTU

Diriwayatkan dari Abu Dzar
r.a. : aku mencerca seseorang
dengan memanggil ibunya
dengan sapaan yang buruk.
Nabi Muhammad Saw.
Bersabda kepada ku,”Wahai
Abu Dzar! Apakah kau
mencaci maki seseorang
dengan menyeru ibunya
dengan sapaan yang buruk?
Dalam dirimu masih tertinggal
sifat-sifat jahiliyah. Pembantu-
pembantumu (budak-
budakmu) adalah juga
saudara-saudaramu (seiman)
dan Allah menempatkan
mereka di bawah perintahmu.
Jadi siapapun yang saudaranya
dibawah perintahnya harus
diberi makanan yang sama
dengan yang ia makan dan
diberi pakaian yang sama
dengan yang ia pakai. Jangan
suruh mereka mengerjakan
pekerjaan diluar
kemampuannya dan apabila
kamu terpaksa
melakukannya, bantulah
mereka.”

MEMBERIKAN HARTA WARIS YANG CUKUP UNTUK AHLI WARIS

Diriwayatkan dari Sa’d bin Abi
Waqqash ra. : pada tahun Haji
penghabisan (wada’) Nabi
Muhammad Saw, aku
mengalami sakit parah dan
Nabi Muhammad Saw
mengunjungiku seraya
mendoakan kesehatanku. Aku
berkata kepada Nabi
Muhammad Saw, “aku lemah
karena sakitku yang parah ini
padahal aku kaya dan aku
tidak punya ahli waris kecuali
seorang anak perempuan.
Haruskah aku menyedekahkan
2/3 kekayaanku?”
Nabi Muhammad Saw
bersabda,“tidak”. Aku
berkata, “setengah?” Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“tidak”. Kemudian Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“1/3. bahkan 1/3 telah cukup
banyak. Lebih baik kamu
meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan berkecukupan
daripada meninggalkan
mereka dalam keadaan
miskin, mengemis kepada
orang lain. Kau akan
memperoleh pahala dari
sedekah yang dikeluarkan
dengan niat karena Allah,
bahkan untuk yang kau
suapkan dalam mulut
istrimu”.
Aku berkata, “ya Rasulullah,
apakah aku akan sendirian
ketika para sahabatku telah
pergi?”. Nabi Muhammad Saw
bersabda, “jika kamu
ditinggalkan, apapun yang kau
kerjakan akan mengangkatmu
ke tempat yang tinggi. Dan
mungkin saja kau akan
berumur panjang hingga
(datang suatu saat ketika)
sebagian orang mengambil
keuntungan darimu dan
sebagian yang lain mengambil
kemudaratan darimu. Ya
Allah, lengkapkan hijrah para
sahabatku dan jangan biarkan
mereka berpaling”.
Dan Rasulullah Saw merasa
sedih dengan meninggalnya
Sa’d bin Khaulah yang miskin
di Makkah. (sedangkan
sepeninggal Nabi Muhammad
Saw, Sa’d bin Abi Waqqash
hidup dengan umur yang
panjang).

KEUTAMAAN SABAR DALAM MENGHADAPI KEMATIAN ANAK

Diriwayatkan dari Anas (bin
Malik) ra. : salah seorang
anak Abu Thalhah sakit dan
meninggal dunia. Pada saat itu
Abu Thalhah sedang tidak
berada di rumahnya. Ketika
istrinya melihat anaknya telah
meninggal, ia mengurusnya
(memandikan dan
mengkafaninya) dan
membaringkannya di sebuah
tempat di rumahnya. Ketika
Abu Thalhah tiba, ia bertanya,
“bagaimana si buyung?”
istrinya menjawab, “ia telah
tenang dan aku berharap ia
menemukan kedamaian”.
(Abu Thalhah) melewatkan
malam itu dan pagi harinya ia
pun mandi. Ketika ia bersiap
untuk pergi, istrinya
memberitahu dia bahwa
anaknya telah meninggal. Abu
Thalhah shalat subuh bersama
Rasulullah Saw dan
memberitahu apa yang terjadi
pada mereka berdua.
Rasulullah Saw bersabda,
“semoga Allah memberi
barakah pada malam kalian
berdua”. (Sufyan berkata)
bahwa seorang lelaki dari
suku Anshar berkata,
“mereka (Abu Thalhah dan
istrinya) dikaruniai sembilan
anak laki-laki dan semuanya
hafal Al Quran”.

SETIAP ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda,“setiap anak
dilahirkan dalam keadaan
fitrah (tidak
mempersekutukan Allah)
tetapi orang tuanya lah yang
menjadikan dia seorang
yahudi atau nasrani atau
majusi sebagaimana seekor
hewan melahirkan seekor
hewan yang sempurna.
Apakah kau melihatnya
buntung?” kemudian Abu
Hurairah membacakan ayat-
ayat suci ini:(tetaplah atas)
fitrah Allah yang menciptakan
manusia menurut fitrah itu.
(Hukum-hukum) ciptaan Allah
tidak dapat diubah. Itulah
agama yang benar. Tapi
sebagian besar manusia tidak
mengetahui (QS Ar Rum
[30]:30)

SETIAP ANAK LAHIR DALAM KEADAAN FITRAH

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda,“setiap anak
dilahirkan dalam keadaan
fitrah (tidak
mempersekutukan Allah)
tetapi orang tuanya lah yang
menjadikan dia seorang
yahudi atau nasrani atau
majusi sebagaimana seekor
hewan melahirkan seekor
hewan yang sempurna.
Apakah kau melihatnya
buntung?” kemudian Abu
Hurairah membacakan ayat-
ayat suci ini:(tetaplah atas)
fitrah Allah yang menciptakan
manusia menurut fitrah itu.
(Hukum-hukum) ciptaan Allah
tidak dapat diubah. Itulah
agama yang benar. Tapi
sebagian besar manusia tidak
mengetahui (QS Ar Rum
[30]:30)

PAHALA SEDEKAH UNTUK YANG MENINGGAL

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
seorang lelaki berkata kepada
Nabi Muhammad Saw,“ibuku
meninggal tiba-tiba dan aku
berpikir jika ia masih hidup ia
akan memberikan sedekah.
Apabila sekarang aku akan
memberikan sedekah atas
namanya, apakah ia akan
memperoleh pahala?” Nabi
Muhammad Saw memberikan
jawaban yang membenarkan.

ANAK PEREMPUAN SEBAGAI PERISAI API NERAKA

Diriwayatkan dari Aisyah ra. :
seorang ibu bersama dua
orang anak perempuannya
menemuiku untuk meminta
(sedekah), namun ia tidak
menemukan apa pun padaku
kecuali sebuah kurma yang
kuberikan kepadanya dan ia
bagi dua untuk anak-anaknya,
sedangkan ia sendiri tidak
memakannya, setelah itu ia
pun bangun dan pergi.
Kemudian Nabi Muhammad
Saw menemuiku dan
kuberitahukan kejadian itu
kepadanya. Nabi Muhammad
Saw bersabda,“siapa pun
yang diuji dengan anak-anak
perempuannya dan ia
menyenangkan mereka
dengan kebajikan maka anak-
anak perempuannya akan
menjadi perisai mereka dari
api neraka”.

SEDEKAH KEPADA KELUARGA

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra : suatu ketika pada
hari raya Rasulullah Saw pergi
ke Mushalla (ruang atau
lapangan yang difungsikan
sebagai tempat shalat).
Kemudian Nabi Muhammad
Saw pulang, ketika Nabi
Muhammad Saw sampai di
rumahnya , Zainab, istri Ibn
Mas’ud meminta izin untuk
masuk. Ia berkata, “ya
Rasulullah, inilah Zainab”.
Nabi Muhammad Saw
bertanya,”Zainab yang
mana?” ia menjawab bahwa ia
istri Ibn Mas’ud. Nabi
Muhammad Saw
bersabda,”baiklah, silakan
masuk”. Ia pun masuk dan
berkata, “ya Rasulullah, hari
ini anda memerintahkan kami
untuk mengeluarkan sedekah
dan aku memiliki sebuah
perhiasan yang kuniatkan
akan kuberikan sebagai
sedekah tetapi Ibn Mas’ud
berkata bahwa ia dan anak-
anaknya lebih berhak
mendapatkannya ketimbang
orang lain.” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “apa yang
dikatakan Ibn Mas’ud benar.
Suami dan anak-anak mu lebih
berhak memperolehnya
daripada orang lain”.

SEDEKAH KEPADA KELUARGA

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra : suatu ketika pada
hari raya Rasulullah Saw pergi
ke Mushalla (ruang atau
lapangan yang difungsikan
sebagai tempat shalat).
Kemudian Nabi Muhammad
Saw pulang, ketika Nabi
Muhammad Saw sampai di
rumahnya , Zainab, istri Ibn
Mas’ud meminta izin untuk
masuk. Ia berkata, “ya
Rasulullah, inilah Zainab”.
Nabi Muhammad Saw
bertanya,”Zainab yang
mana?” ia menjawab bahwa ia
istri Ibn Mas’ud. Nabi
Muhammad Saw
bersabda,”baiklah, silakan
masuk”. Ia pun masuk dan
berkata, “ya Rasulullah, hari
ini anda memerintahkan kami
untuk mengeluarkan sedekah
dan aku memiliki sebuah
perhiasan yang kuniatkan
akan kuberikan sebagai
sedekah tetapi Ibn Mas’ud
berkata bahwa ia dan anak-
anaknya lebih berhak
mendapatkannya ketimbang
orang lain.” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “apa yang
dikatakan Ibn Mas’ud benar.
Suami dan anak-anak mu lebih
berhak memperolehnya
daripada orang lain”.

RAHASIA BANYAK REJEKI DAN PANJANG UMUR

Diriwayatkan dari Anas bin
Malik ra. : aku pernah
mendengar Rasulullah Saw
bersabda,“siapa pun yang
ingin memperbanyak rejekinya
dan berumur panjang, harus
bersilaturahim dengan sanak
kerabat”.

MENGAMBIL UANG DARI SUAMI YANG KIKIR

diriwayatkan dari Aisyah ra. :
Hindun, ibu Muawiyah,
berkata kepada Rasulullah
Saw, "Abu Sufyan (suaminya)
adalah orang kikir. bolehkah
aku mengambil uangnya
secara sembunyi-sembunyi?"
Nabi Muhammad Saw
bersabda kepadanya, "kamu
dan anak-anakmu boleh
mengambil apa yang cukup,
adil dan masuk akal."

MALU SEBAGIAN DARI IMAN

Diriwayatkan oleh Abu
Hurairah r.a. : Nabi Saw.
Pernah bersabda ; “Iman
meliputi lebih dari enam puluh
cabang atau bagian. Dan Al
haya’ (rasa malu) adalah
sebuah cabang dari iman.”

KELEZATAN IMAN

Diriwayatkan dari Anas r.a. :
Nabi Saw. Pernah
bersabda ,”Siapapun yang
memiliki tiga kualitas berikut
akan memperoleh kelezatan
iman;
1. orang yang mencintai Allah
Azza wa Jalla dan Rasulullah
SAW-Nya melebihi apa pun.
2. orang yang mencintai orang
lain semata-mata karena
Allah SWT,
3. orang yang membenci
kekafiran sebagaimana ia
membenci dimasukkan ke
dalam api neraka.

SEMUA MUSLIM PASTI MASUK SURGA

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri r.a. : Nabi Muhammad
Saw. Pernah bersabda, “ketika
ahli (penghuni) surga akan
memasuki surga dan ahli
neraka akan masuk ke
neraka, Allah SWT akan
memerintahkan mereka yang
memiliki iman meskipun berat
timbangannya sama dengan
sebutir biji sawi agar
dikeluarkan dari neraka.
Begitulah mereka akan
dikeluarkan dari neraka
sedangkan tubuh mereka
telah menjadi hitam kelam.
Setelah itu mereka akan
ditempatkan di sungai Haya
atau Hayat (perawi hadis ini
ragu mana diantara dua kata
itu yang benar), dan mereka
akan dihidupkan kembali
seperti sebutir padi yang
tumbuh di pinggir sungai.
Tidakkah engkau lihat butir
padi itu tumbuh menguning?”

MEMERANGI KAFIR SAMPAI MEREKA BERIMAN

Diriwayatkan dari Ibn Umar
r.a.: Rasulullah SAW pernah
bersabda,”aku diperintahkan
Allah SWT untuk memerangi
orang-orang (kafir) sampai
mereka bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan
bersaksi bahwa Muhammad
adalah Rasulullah, lalu
mendirikan shalat dan
mengeluarkan zakat,
demikianlah apabila mereka
menjalankan semua perintah
tersebut, maka jiwa dan harta
benda mereka akan
dilindungi, kecuali untuk
kepentingan hukum Islam
maka Allah lah yang akan
memberikan perhitungannya”.

TINGGALKAN SYUBHAT

diriwayatkan dari An-Nu'man
bin Basyir r.a. : aku pernah
mendengar Rasulullah Saw.
bersabda," yang halal dan
yang haram telah jelas,
namun sebagian besar umat
manusia tidak mengetahui
bahwa di antara kedua nya
terdapat syubhat (sesuatu
yang meragukan). siapapun
yang meninggalkannya, ia
telah menyelamatkan
agamanya dan
kehormatannya. dan orang
yang menurutkannya bagaikan
seorang penggembala yang
menggembalakan (ternaknya)
di dekat hima (padang rumput
pribadi) milik orang lain, dan
kapan saja ia dapat
terperangkap di dalamnya.
berhati-hatilah, setiap Raja
memiliki hima dan hima
kepunyaan Allah Swt di bumi
ini adalah segala sesuatu yang
diharamkan Allah Swt. hati-
hatilah ! ada segumpal daging
di dalam tubuh yang apabila
gumpalan daging itu baik
maka baik pulalah seluruh
tubuh, dan bila gumpalan
daging itu buruk maka buruk
pulalah seluruh tubuh.
segumpal daging itu adalah
hati (qolb)."

KESABARAN ADALAH ANUGRAH TERBAIK DAN TERBESAR

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra. : beberapa orang
Anshar meminta (sesuatu)
kepada Rasulullah Saw dan
diberi. Kemudian mereka
meminta lagi (sesuatu) dan
kembali diberi. Kemudian
kembali mereka meminta
(sesuatu) dari Rasulullah Saw
hingga semua semua yang
dimiliki Rasulullah Saw habis.
Rasulullah Saw bersabda,
“apabila aku memiliki sesuatu,
aku tidak akan
menyembunyikannya darimu.
(ingatlah) siapa pun yang
tidak meminta (mengemis)
kepada orang lain, Allah akan
memenuhinya, dan siapa pun
yang berusaha membuat
dirinya merasa cukup, maka
Allah akan membuat dirinya
merasa cukup. Dan siapa pun
yang berupaya bersabar,
maka Allah akan membuatnya
sabar. Tidak ada anugerah
yang lebih baik dan lebih
besar yang diberikan kepada
seseorang selain kesabaran”.

CIRI SEORANG RASUL

diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : Nabi
Muhammad Saw pernah
bersabda, "Allah tidak akan
pernah mengutus seorang
Rasul kecuali ia pernah
menjadi penggembala
sebelumnya".
para sahabatnya bertanya,
"apakah anda juga demikian?"
Nabi Muhammad Saw
menjawab, "ya, aku pernah
menggembalakan domba milik
penduduk Makkah untuk
beberapa qirath".

LARANGAN THAWAF UNTUK WANITA HAID

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. :
kami pergi dengan niat
melaksanakan ibadah haji dan
ketika tiba di Sarif (11 km dari
kota Mekkah), aku haid.
Ketika aku sedang menangis,
Rasulullah SAW menemuiku.
Nabi Muhammad Saw.
Bersabda,”apa yang terjadi
denganmu? Apakah kau haid?”
aku menjawab,”ya”. Nabi
Muhammad Saw.
Bersabda,”ini adalah takdir
yang diturunkan Allah kepada
anak-anak perempuan Adam.
Jadi kerjakanlah apa yang
perlu dikerjakan selama Haji
kecuali Thawaf mengelilingi
Ka’bah”, Aisyah
menambahkan,”Rasulullah
SAW berkurban sejumlah sapi
untuk istri-istrinya”

KURBAN SEBELUM SHALAT ID,TIDAK DITERIMA

diriwayatkan (dari Al Bara' bin
Azib) r.a. ; Nabi Muhammad
Saw menyampaikan khutbah
setelah mengerjakan shalat
pada hari raya Nahr dan
berkata," siapa pun yang
mengerjakan shalat seperti
kami dan menyembelih
(kurban) seperti kami maka
nusuk-nya (kurbannya) akan
diterima oleh Allah Swt. Dan
siapa pun yang menyembelih
kurbannya sebelum shalat Id,
maka nusuk-nya tidak
diterima Allah".
Abu Burdah bin Niyar, paman
Al Bara' berkata," ya
Rasulullah ! aku telah
menyembelih dombaku
sebelum shalat Id dan aku
mengira bahwa hari ini adalah
hari makan dan minum dan
(tadinya) aku ingin dombaku
menjadi domba pertama yang
disembelih di rumahku. jadi
aku menyembelihnya dan
makan sebelum mengerjakan
shalat".
Nabi Muhammad Saw
bersabda,"domba yang kamu
sembelih hanyalah daging
(bukan nusuk)"
Abu Burdah berkata," ya
Rasulullah, aku memiliki
kambing betina muda yang
lebih kusayangi daripada dua
dombaku. apakah itu cukup
sebagai nusuk atas namaku?"
Nabi Muhammad Saw
bersabda, "ya, itu cukup
bagimu (sebagai nusuk) tetapi
tidak untuk orang lain setelah
kamu".

MENINGGAL DALAM KEADAAN BERHAJI

Diriwayatkan dari Ibn Abbas
r.a. : ketika seseorang lelaki
tengah berada di Arafah
(beribadah Haji) bersama
Rasulullah saw, ia jatuh dari
kudanya hingga lehernya
patah. Nabi Muhammad Saw
bersabda,“basuhlah ia
dengan air dan sidr dan kafani
ia dengan dua helai kain,
janganlah diberi wewangian
ataupun ditutupi kepalanya
karena ia akan dibangkitkan
kembali di hari kiamat dengan
mengucapkan labbaik.”

BERHAJI ATAS NAMA ORANG TUA DAN LARANGAN SALING MEMANDANG LAWAN JENIS

Diriwayatkan dari Abdullah
bin Abbas ra. : Al Fadhl
(saudara lelakinya)
membonceng di belakang
Rasulullah Saw dan seorang
perempuan dari suku
Khats’am datang, Al Fadhl dan
perempuang itu saling
memandang. Nabi Muhammad
Saw memalingkan wajah Al
Fadhl kearah yang lain.
Perempuan itu berkata,“ya
Rasulullah, ibadah haji
diwajibkan Allah kepada para
hamba-Nya dan ayahku telah
tua dan lemah dan tidak dapat
duduk tegap di atas kudanya,
bolehkah aku melaksanakan
ibadah haji atas namanya?”
Nabi Muhammad Saw
menjawab,“ya, kau
diperbolehkan”. Peristiwa itu
terjadi pada Haji Wada’ (Haji
Penghabisan Nabi Saw).