Minggu, 08 Mei 2011

TENTANG MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDOA

1. Diriwayatkan (dari Anas bin
Malik r.a.) : Rasulullah Saw
mengangkat kedua tangannya
seraya berkata, " Ya Allah!
limpahkan kepada kami hujan,
Ya Allah! limpahkan kepada
kami hujan, Ya Allah!
limpahkan kepada kami
hujan".
2. Diriwayatkan dari Anas bin
Malik r.a. : Nabi Muhammad
Saw tidak pernah mengangkat
kedua tangannya setiap kali
berdoa kecuali istisqa dan ia
mengangkat tangannya
sedemikian rupa sehingga
ketiaknya yang putih terlihat.
3. (diriwayatkan dari Salim) :
Ibn Umar r.a. mengerjakan
ramyu jamrah al-dunya
(jamrah di dekat masjid Khaif)
dengan tujuh batu kecil dan
membaca takbir setiap kali
melontar batu. ia kemudian
pergi ke arah depan hingga
sejajar dengan tanah tempat
ia berdiri menghadap kiblat
untuk waktu yang lama dan
berdoa sambil mengangkat
tangannya. kemudian ia
mengerjakan jamrah al-
Wustha (jamrah yang tengah)
dan kemudian pergi ke arah
kiri menuju tengah-tengah
tanah, tempat ia berdiri
menghadap kiblat. ia tetap
berdiri disana untuk waktu
yang lama dan berdoa sambil
mengangkat tangannya.
kemudian ia mengerjakan
ramyu jamrah al-Aqabah dari
pertengahan lembah, tetapi ia
tidak berhenti di tempat
tersebut bahkan langsung
pergi dan berkata, "aku
melihat Nabi Muhammad Saw
mengerjakan yang seperti ini"
4. diriwayatkan dari Abu Musa
r.a. : sekembalinya dari
Perang Hunain, Nabi
Muhammad Saw mengutus
Abu Amir sebagai komandan
pasukan menuju Authas untuk
menaklukan mereka. ia (Abu
Amir, dalam perang itu)
bertemu dengan Duraid bin
Alshima. Duraid terbunuh dan
Allah Swt mengalahkan
kawan-kawannya. Nabi
Muhammad Saw mengutusku
bersama Abu Amir. kaki Abu
Amir terkenah panah yang
dilontarkan seorang laku-laki
dari suku Jusyam. aku
memburunya dan berkata,
"wahai paman, siapa yang
memanahmu?" ia
menunjukkan Abu Musa
seraya berkata,"ia yang
memanahku". maka ku
datangi ia. ketika ia
melihatku, ia melarikan diri.
aku mengejarnya sambil
berteriak memanggilnya, "tak
punya malukah kamu,
berhenti!" maka ia pun
berhenti lalu bertarung
pedang satu lawan satu
dengan ku. dan aku
membunuhnya. kemudian aku
kembali dan berkata kepada
Abu Amir, "Allah telah
membunuh pembunuhmu". Ia
berkata," cabutlah anak
panah ini" aku mencabutnya
dan darah menyembur dari
lukanya. kemudian ia berkata,
"wahai anak saudaraku!
sampaikan salamku kepada
Rasulullah Saw dan mintalah
ia memohonkan ampunan
(Allah) untukku".
Abu Amir menunjukku sebagai
komandan pengganti pasukan
itu. beberapa saat ia masih
bernapas, kemudian syahid.
(kemudian) aku kembali dan
menemui Rasulullah Saw di
rumahnya. kulihat Nabi
Muhammad Saw tengah
berbaring di tempat tidurnya.
kusampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw perihal kami
dan permintaan terakhir Abu
Amir. Nabi Muhammad Saw
meminta air kemudian
berwhudu dan mengangkat
tangannya seraya berkata : "
Ya Allah ! ampunilah Ubaid
Abu Amir" pada saat itu
kulihat ketiak Nabi
Muhammad Saw yang putih.
kemudian Nabi Muhammad
Saw berkata, "ya Allah !
jadikanlah ia (Abu Amir) lebih
utama dibandingkan mahluk
hidup-MU yang lain pada hari
kiamat."
aku berkata,"maukah engkau
memintakan pula ampunan
(Allah) untukku?" Nabi
Muhammad Saw kemudian
berkata,"ya Allah ! ampunilah
dosa-dosa Abdullah bin Qais
( nama lain Abu Musa al-
Asy'ari) dan masukkan ia
kedalam surga-MU pada hari
kiamat".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar