Sabtu, 14 Mei 2011

MUKJIZAT NABI SAW - SEMANGKUK SUSU

Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. : demi Allah yang
tidak ada sekutu bagi-Nya,
(terkadang) aku tidur di atas
tanah dengan perut lapar dan
(terkadang) aku ikatkan
sebuah batu ke perutku untuk
menahan lapar. Suatu hari
aku duduk di jalan yang biasa
dilalui mereka (Nabi
Muhammad Saw dan para
sahabatnya). Ketika Abu
Bakar lewat aku memintanya
membacakan untukku sebuah
ayat alquran dan aku
memintanya hanya dengan
maksud barangkali ia dapat
menghilangkan rasa laparku,
tetapi ia lewat begitu saja.
KemudianUmar lewat
didepanku dan aku
memintanya membacakan
untukku sebuah ayat dari
kitab Allah dan aku
memintanya hanya dengan
maksud barangkali ia dapat
menghilangkan rasa laparku,
tetapi ia lewat begitu saja.
AkhirnyaAbul Qasim (Nabi
Muhammad Saw) lewat dan ia
tersenyum ketika melihatku
karena ia tahu maksudku
hanya dengan melihat
wajahku. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “wahai Abu
Hirr!” aku menjawab, “labbaik
ya Rasulullah”. Nabi
Muhammad Saw bersabda
kepadaku, “ikuti aku”. Nabi
Muhammad Saw pergi dan aku
berjalandibelakangnya,
mengikutinya.
KemudianNabi Muhammad
Saw masuk kedalam
rumahnya dan aku meminta
izin masuk kerumahnya dan
diizinkan. Nabi Muhammad
Saw melihat semangkuk susu
dan berkata, “darimana ini?”
mereka berkata, “itu hadiah
dari si fulan untukmu”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“wahai Abu Hirr!” aku
menjawab, “labbaik ya
Rasulullah”. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “panggillah
orang-orang shuffah”
Orang-orang shuffah adalah
tamu-tamu islam yang tidak
memiliki keluarga, uang atau
seseorang yang dapat mereka
mintai pertolongan dan setiap
kali objek sedekah diberikan
kepada Nabi Muhammad Saw,
Nabi Muhammad Saw akan
memberikannya kepada
mereka sedangkan Nabi
Muhammad Saw sendiri sama
sekali tidak menyentuhnya.
Dan setiap kali hadiah apapun
diberikan kepada Nabi
Muhammad Saw , Nabi
Muhammad Saw akan
memberikannya sebagian
untuk mereka dan sebagian
untuk diri Nabi Muhammad
Saw.
Perintah Nabi Muhammad Saw
itu membuatku kecewa dan
aku berkata kepada diriku
sendiri, “bagaimana mungkin
susu semangkuk cukup untuk
orang-orang shuffah?”
menurutku susu itu hanya
cukup untuk diriku sendiri.
Nabi Muhammad Saw
menyuruhku memberikan susu
itu kepada mereka. Aku akan
takjub seandainya masih ada
sisa untukku. Tetapi
bagaimanapun aku harus taat
kepada perintah Allah dan
Rasul-Nya. Maka aku pergi
menermui orang-orang
shuffah itu dan memanggil
mereka.
Merekapun berdatangan dan
meminta izin masuk kedalam
rumah. Nabi Muhammad Saw
memberi mereka izin. Mereka
duduk didalam rumah itu.
Nabi Muhammad Saw
bersabda, “wahai Abu Hirr!”
aku menjawab, “labbaik ya
Rasulullah”. Nabi Muhammad
Saw bersabda, “bawalah susu
ini dan berikan kepada
mereka”. Maka aku
membawa semangkuk susu itu
kepada mereka satu persatu
dan setiap mereka
mengembalikannya kepadaku
setelah meminumnya,
mangkuk susu itu tetap penuh.
Setelahmereka semua selesai
minum dari mangkuk susu itu
aku memberikannya kepada
Nabi Muhammad Saw yang
memegang mangkuk itu
seraya tersenyum jenaka dan
berkata kepadaku, “wahai
Abu Hirr!” aku menjawab,
“labbaik ya Rasulullah”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“masih cukup untuk engkau
dan aku”, aku berkata,
“engkau berkata benar ya
Rasulullah!” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “duduklah dan
minumlah” aku duduk dan
meminumnya. Nabi
Muhammad Saw berkali-kali
memintaku untuk
meminumnya hingga aku
berkata, “tidak, demi Zat yang
mengurusmu sebagai
pembawa kebenaran, perutku
sudah sangat kenyang”. Nabi
Muhammad Saw bersabda,
“berikan kepadaku”. Ketika
kuberikan mangkuk itu
kepadanya, Nabi Muhammad
Saw memuji dan menyebut
nama Allah dan meminum sisa
susu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar